Lulusan Australia Usia 24 Tahun Ini Sukses Beternak Ayam Dengan Kandang Closed House

kandang closed house ayam petelur layer

Salim di Dalam Kandang Closed House Milik nya

DOKTERUNGGAS.COM –  Meskipun telah mengecap pendidikan dari sekolah menengah pertama hingga perguruan tinggi di negeri Kanguru Australia, Salim bangga menjadi pengusaha ayam petelur di Tanah Air. Usianya Baru 24 tahun Tapi Kisah suksesnya patut kita tiru. Berikut Kisahnya :

Kandang layer milik Salim tidak pula seperti kandang pada umumnya. Kandangnya sudah menerapkan sistem kandang closed house. Kandang closed house adalah kandang tertutup dengan sirkulasi udara yang baik, Bentuknya memanjang dan lebar, menyerupai barak pasukan militer. Kandang closed house ini dilengkapi dengan 2 buah kipas angin berdiameter 50 inci dan memakai sistem pendingin (cooling pad). Jadi jangan heran kalau suhu di dalam kandang ini mencapai 20 derajat celcius dan Tak ada bau dan Tak ada lalat.

Di dalam kandang itu, para layer dikurung di dalam “jeruji besi,” alias kandang baterai. Kandang baterai tersebut terdiri dari tiga tingkat dengan menggunakan kawat galvanis anti karat.

( Baca Juga : Kandang Baterai Untuk Meningkatkan Produksi Ayam Petelur Seperti Salim, KLIK DI SINI )

Di Dalam Kandang dilengkapi mesin pakan otomatis. Mesin tersebut akan bergerak otomatis 3-4 kali dalam sehari, dengan waktu yang sudah ditentukan untuk diberi makan. Adapun untuk air minum, sudah menggunakan nipple.

kandang baterai kawat ayam petelur murah

Tempat Pakan Otomatis

Salim memperkerjakan sebanyak 8 orang karyawan yang terdiri dari 6 orang anak kandang, dan 2 orang di gudang pakan. Para anak kandang sesekali memasang musik dangdut di dalam kandang agar tidak jenuh bekerja. Musik juga diyakini dapat membuat ayam petelur lebih produktif. “Ada beragam jenis musik yang sering kita putar di kandang. Yang penting suaranya tidak terlalu kencang dan jangan terlalu dem-dem-dem. Kadang-kadang saya melihat para karyawan saya nyanyi-nyanyi sambil joget, biar mereka ga jenuh,” kata Salim.

Pria berusia 24 tahun itu menceritakan pengalamannya ketika membangun bisnis peternakan layer. Tahun 2012, ia menyelesaikan sarjana marketing dari Universitas Curtin, Australia. Meski sempat ragu, ia memberanikan diri terjun ke dunia peternakan. Ia melihat bahwa peluang bisnis layer sangat menjanjikan. “Sebelumnya saya tidak pernah memikirkan akan terjun di bidang peternakan. Awalnya saya ragu-ragu,” katanya seraya tertawa kecil. Dengan modal keberanian dan ilmu marketing, Salim nekat membangun bisnis peternakan layer ini.

Saat itu, keraguan pun muncul dari pihak orang tua Salim. Di masa awal pemeliharaan layer, kira-kira selama 1,5 tahun, ayahnya masih meragukan usaha peternakan anaknya.Meski demikian, dia yakin bisnisnya bisa berkembang. Saat ayam sudah masuk periode bertelur barulah sang ayah mendukung usahanya. “Ketika orang tua saya melihat ayam saya mulai bertelur, mereka malah suruh saya untuk terus mengembangkannya,” ujarnya. Menurut perhitungannnya, permintaan pasar akan telur di kota nya bisa mencapai 1 ton per hari. Sementara pria keturunan Tionghoa ini baru mampu menyediakan 750 kg telur per hari. Telur-telur tersebut dijual kepada agen telur di Kota nya.

Saat ini Salim memelihara layer sebanyak 31.000 ekor di dalam 2 kandang closed house. Dalam kandang yang pertama teradapt 14.000 ekor dengan produksi telur sebanyak 750 kg per hari. Sedang kandang yang kedua terdapat 17.000 ekor yang masih berumur 16 minggu. “Yang 17.000 ekor ini akan memasuki periode bertelur dalam waktu 3 minggu lagi. Produksi telurnya bisa mencapai 900 kg per hari,” jelasnya.

Kunci sukses Salim ini ada pada Manajemen Kandang yang Baik dan Bibit Pullet yang berkualitas dengan grade terbaik. ( Baca Juga : Bibit Pullet yang Baik dengan Grade Platinum, KLIK DI SINI)

kandang ayam petelur

Ayam Pullet dengan Grade Bagus

Biaya untuk membangun bisnis peternakan modern tidaklah murah. Investasi membangun kandang closed house, kata dia, sebesar Rp 80.000 per ekor untuk layer. Maka untuk membuat 1 buah kandang closed house bisa mencapai miliaran rupiah. Belum lagi biaya membeli bibit ayam, pakan, vaksin, obat-obatan, peralatan, dll.

Dalam waktu dekat, Salim hendak memperbanyak kapasitas produksi telur guna memenuhi permintaan pasar. Dia ingin membangun 4 kandang lagi dengan kapasitas masing-masing sebanyak 17.000 ekor. Ia tak perlu repot mencari lahan sebab di lokasi kandangya sekarang masih sangat lapang, seluas 13 hektar. “Yang baru terpakai sekarang masih sekitar 5 persen. Masih cukup membangun 4 kandang lagi,” terang Salim yang pernah bekerja di sebuah cafe di Australia.

Ketertarikan Salim untuk memulai bisnis peternakan layer bermula atas saran pamannya. Namun pamanya bukanlah berlatar belakang peternakan melainkan seorang pengusaha sepatu. Sang paman rupanya punya relasi dengan para pengusaha yang bergerak di bidang peternakan sehingga Salim dikenalkan dengan teman pamannya. Dari situ Salim mulai tertarik, lalu pada tahun 2013 ia mengunjungi pameran peternakan terbesar di Indonesia bernama Indolivestock di Bali.

Di pameran itu, ia memperhatikan beragam peralatan peternakan mutakhir. Dari pameran Indolivestock itu, ia belajar bahwa bisnis peternakan bisa lebih menguntungkan jika menggunakan teknologi mutakhir—yang mampu meningkatkan efisiensi—seperti penggunaan kandang closed house, pakan otomatis, minum otomatis, pendingin ruangan, dll. Seperti DokterUnggas.Com yang Konsisten Menyediakan Peralatan Kandang Modern Closed House Otomatis.

Salim bukanlah berlatar belakang dari sekolah atau jurusan peternakan, bahkan ia juga sempat diragukan oleh orang tuanya sendiri, tetapi kini ia menjadi peternak muda yang sukes. Moto hidupnya adalah work hard, play hard. Dia bisa bekerja keras, dan juga bisa bermain ke manapun dan di manapun. Baru dua tahun ini bisnisnya berjalan, Salim tak mau berleha-leha; ia fokus untuk memantapkan peternakannya. “Jika waktunya untuk bekerja, saya giat bekerja. Nanti ada waktunya untuk bermain,” ungkap Salim yang pernah gagal berbisnis ternak lele.

Dia terus bertekun terhadap bidang peternakan yang saat ini digelutinya meski beberapa kerabat pernah menggunjingkan atas apa yang dilakoninya sekarang. “Kamu masih muda kok mau jadi peternak? Kamu kok mau bekerja di tempat yang banyak kotoran dan bau?” ucap Salim menirukan gunjingan dari kerabatnya.

Sumber: Febroni

Salam Sukses !

DokterUnggas.com

Portal Penyedia PAKAN, DOC, SUPLEMEN & OBAT AYAM, PERALATAN KANDANG

TERBAIK DI INDOENESIA

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *