HARGA TELUR DI BLITAR

Harga telur ayam ras di Blitar melorot terus, tinggal Rp 14.500,-/kg dan di Pare Rp 14.700,-/kg. Sementara harga bahan baku pakan semakin hari semakin naik. Harga jagung ose di Kudus sudah Rp 3.500,-/kg. Nilai tukar rupaih semakin meleamah terhadap dolar Amerika, menjadi Rp 12.300,-/1 dolar Amerika.

Pelaku kartel GPMT mungkin sudah “gatal” mau cepat-cepat menaikkan harga jual konsentrat dan pakan jadi mumpung ada alasan. Akibatnya pasti harga pakan komplit di tingkat peternak akan naik. Artinya, biaya pakan akan naik. Di sisi lain, harga telur melorot terus. Para peternak layer harus siap-siap tahan napas, kencangkan ikat pinggang sampai dinding perut menempel di punggung. Prihatin.

Bagi yang rata-rata F.C.R-nya 2,35 x harga pakan 4.750 = biaya pakan 11.162/kg telur + biaya lain-lain 3.500/kg telur = HPP Rp 14.662,-/kg telur. Sudah rugi. Bagi yang rata-rata F.C.R-nya 2,45, sudah pasti ruginya lebih banyak lagi.

Seandainya peternak layer bisa mencapai performance dimana rata-rata F.C.R semua umur bisa 2,05 x harga pakan sedikit lebih mahal, 4.900/kg pakan = 10.045/kg telur + biaya lain-lain 3.500/kr telur = HPP-nya Rp 13.545,-/kg telur. Masih ada laba bersih Rp 955,-/kg telur ( = laba berih 7,05%), walau pun “sak iprit”.

Jalan keluarnya, sekali lagi tinggalkan teori yang mengajarkan bahwa F.I. layer harus banyak, 115 – 120 gram/ekor/hari. Bila diikuti bisa menyebabkan peternak layer terjerumus menjadi in-efisien usahanya alias boros. HPP-nya jadi mahal, akibatnya pada harga Rp 14.500,-, sudah rugi.

Gunakan teori yang mengajarkan bahwa F.I layer sedikit, 105 – 107 gram/ekor/hari, tapi cukup. Tentu saja syarat dan ketentuan harus dipenuhi dan dijalankan secara simultan. Supaya performance produksinya bisa menghasilkan rata-rata F.C.R -/+ 2,05. Tapi anehnya masih banyak peternak yang belum percaya bahwa hal itu bisa dicapai. Dan, saya tahu, malah ada yang tidak atau percaya. Bahkan ada yang mencibir, omong kosong.

Demo yang dilakukan oleh teman-teman peternak di Jakarta bersama PINSAR beberapa hari yang lalu, dalam jangka pendek tidak bisa diharapkan hasilnya bisa mendongkrak harga jual telur. Masih perlu perjuangan lanjutan, masih perlu demo lagi. Salah satunya, harus meng-agendakan bahwa asosiasi-asosiasi peternak harus mengusulkan para pelaku kartel – GPMT dan GPPU – minta dibubarkan. Bisnis mereka tidak pernah rugi karena praktek kartel mengatur harga jual dan terintegrasi mulai bisnis hulu sampai hilir yang paling hilir.

Terakhir, kita para peternak layer hanya bisa pasrah dan mengadu kepada Tuhan YME tentang nasib kita yang lagi sulit ini, dengan doa dan sedekah kalau sedang ada rejeki

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *