Gumboro Dan Pullorum Pada Ayam

Saya punya ayam broiler dan setiap umur 3 minggu ke atas ayam saya terkena penyakit dengan gejala ayam lemas, nafsu makan dan minum turun, kotoran putih seperti berak kapur. Penyakìt apa yang dialami oleh ayam saya?

 

Jawab :

Dari gejala yang disebutkan di atas, terdapat beberapa arahan diagnosa penyakit diantaranya salmonellosis (pullorum) atau Gumboro. Namun jika hanya dilihat dari gejala tersebut, belum menggambarkan diagnosa secara spesifik sehingga diperlukan data pendukung lain berupa perubahan patologi anatomi dengan melakukan bedah bangkai ayam yang menunjukkan gejala sakit. Berikut sekilas mengenai ciri-ciri penyakit tersebut.

  • Salmonellosis (pullorum)

    Pullorum disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum yang dapat ditularkan dari induk melalui telur. Penyakit pullorum identik dengan berak kapur dan sering menyerang pada anak ayam. Kematian mencapai 80% dan puncak kematian pada umur 2-3 minggu setelah menetas. Ayam akan terlihat mengantuk, lemah, nafsu makan hilang dan ayam terlihat bergerombol di suatu tempat.

    Ayam mengeluarkan kotoran berwarna putih menyerupai kapur (pasta) dan terkadang menempel pada dubur ayam. Pada perubahan bedah bangkai akan terlihat hati berwarna kuning dan keras karena pembengkakan. Pada saluran pencernaan tampak bintik-bintik putih terutama pada mesenterium (penggantung usus,red) dan otot ventrikulus serta sekum atau usus buntu penuh dengan massa berbentuk keju

  • Gumboro

    Gumboro sering menyerang ayam umur 21-35 hari. Penyakit Gumboro menyebabkan kotoran berwarna putih. Ayam terlihat gemetar/menggigil, nafsu makan turun dan tingkat kesakitan mencapai 100% sedangkan tingkat kematian hingga 30% pada ayam pedaging. Dari hasil bedah bangkai akan ditemukan perdarahan bentuk garis di otot dada atau paha, ginjal membengkak, terdapat bintik-bintik perdarahan di perbatasan antara proventrikulus dan ventrikulus serta terjadi perubahan spesifik yaitu pada bursa Fabricius. Bursa Fabricius terlihat membengkak disertai bintik-bintik perdarahan.

KTAgt

 Bintik-bintik perdarahan antara perbatasan proventrikulus dan ventrikulus pada kasus Gumboro

Dalam menangani kasus tersebut, apabila terindikasi penyakit bakterial (pullorum) maka dapat dilakukan pengobatan dengan antibiotik spektrum luas. Setelah pemberian obat selesai berikan vitamin Viterpan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit.

Namun jika terindikasi penyakit viral (Gumboro), berikan air gula 2-5% (20-50 gram per liter air minum) selama 3 hari untuk memberikan suplai energi. Pemilihan antibiotik perlu dilakukan dengan benar karena kasus Gumboro dapat menyebabkan kebengkakan ginjal, sehingga kita perlu memilih antibiotik yang tidak menimbulkan efek samping memperparah kerja ginjal). Setelah pemberian antibiotik, berikan vitamin seperti Viterpan untuk memulihkan stamina ayam.

Selain tindakan penanganan di atas, lakukan pula penerapan biosekuriti yang meliputi :

  • Berikan kondisi kandang yang nyaman untuk ayam, seperti sirkulasi udara yang cukup, suhu, kelembaban dan kepadatan kandang yang sesuai serta sistem pemeliharaan all in all out (ayam masuk dan keluar dalam satu waktu yang sama)

  • Desinfeksi kandang isi dengan menggunakan Protexol untuk meminimalkan jumlah bibit penyakit di dalam kandang,

  • Cuci peralatan kandang (tempat ransum dan tempat minum) kemudian rendam dengan menggunakan desinfektan

www.DokterUnggas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *