Kisah Peternak Ayam Sukses Dari Nol

DOKTERUNGGAS.COM – Kali ini kami angkat kisah sukses pengusaha ternak ayam yang memiliki 20.000 ekor ayam petelur di Tulungangung.

Abdul Qodir Hasan, demikian nama dari pemilik peternakan ayam di Tulungagung, Jawa Timur itu. di peternakan miliknya, juragan telur ayam itu mengaku bisa mendapatkan 20.000 butir telur ayam per hari.

Mari kita simak kisah lengkapnya.

Di peternakannya yang berlokasi di desa Bangoan, kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung itu, Abdul Qodir Hasan memiliki populasi ayam sebanyak lebih dari 20.000 ekor ayam. Maka dengan populasi ayam ternak sebanyak itu, peternakannya mampu menghasilkan 15.000 sampai 20.000 butir telur per hari.

Abdul Qodir Hasan bersama para peternak ayam inilah yang terus memproduksi protein hewani rakyat Indonesia, khususnya Jawa Timur, Jawa Barat serta wilayah-wilayah sekitarnya, dengan estimasi setiap ekor ayam bertelur setiap hari. Dikatakannya, telur-telur yang dihasilkan dari peternakannya itu dikirim ke sejumlah daerah seperti Jawa Barat, Jakarta, Bandung, dan Tangerang.

Memang Tulungagung termasuk daerah sentra produksi telur ayam di Jawa Timur. Maka tidak heran usaha perunggasan ayam petelur (layer) di daerah itu sangat menggiurkan. Banyak peternak ayam rakyat hingga skala perusahaan di sana yang menggeluti bisnis turun temurun ini.

Sembari berbagi tips bagi yang ingin memulai bisnis ayam layer atau peteluir ini, Abdul Qodir menyatakan perlu memiliki mental, ketekunan dan keuletan yang besar, sebab proses awal memulai bisnis ini tidak langsung bisa menghasilkan, perlu waktu selama 5 bulan baru kelihatan hasilnya.

“Perlu tirakat sing banter, kalau kita ingin memulai bisnis ini, ya sekitar lima bulanan baru bisa kelihatan hasilnya, dimulai dari memelihara anakan ayam, pelihara 50 ekor dulu, lalu pelan-pelan meningkat menjadi 100 ekor, lama kelamaan makin bertambah dan makin banyak hingga mencapai puluhan ribu ekor seperti saat ini, itu membutuhkan waktu selama 30-an tahun, “ bebernya.

Pria berusia 30 tahun yang merupakan peternak generasi kedua, melanjutkan usaha peternakan ayahnya yang sudah dirintis sejak tahun 1986 itu menambahkan, ayam petelur maksimal hanya bisa memproduksi telur sampai umur 2 tahun, di umur itu biasanya kwalitas telurnya mulai menurun, banyak yang pecah karena cangkang telurnya yang sudah tidak kuat seperti ayam yang masih muda.

“Akan tetapi telur yang pecah dan kwalitasnya rendah itu tetap kita jual, karena memang ada juga orang yang sengaja mencari telur-telur yang apkiran, untuk keperluan pembuatan kue dan panganan–panganan langsung konsumsi lainnya, sedangkan untuk ayam yang sudah tidak produktif lagi, alias sudah berhenti bertelur, kita akan afkir dan dijadikan sebagai ayam pedaging, kita manfaatkan dagingnya, “ujarnya.

Usaha ternak ayam petelur memang termasuk bisnis yang bernilai ekonomis tinggi, karena hampir semua produk sampingannya dapat ditukar dengan uang. Mulai dari telur, daging hingga bulu dan kotorannya memiliki pasarnya sendiri-sendiri.

“Sekali lagi saya ingin berbagi tips kepada para pemula yang ingin terjun dalam bisnis peternakan ayam petelur ini, bahwa Anda perlu memiliki mental yang kuat, utamanya mental sabar dan bertawakkal kepada Allah, lalu terus bergerak.” Petuah juragan telur ayam beromzet ratusan juta per bulan itu.

Ingin Sukses seperti beliau ? Menjadi Peternak pengusaha ayam petelur ? Silahkan Konsultasi Gratis Kepada Kami :