DOKTERUNGGAS.COM – Dokter, Apa penyebab warna Cangkang Telur ayam yang berbeda ? ( SOLIKIN – BOYOLALI)
Jawab :

Menurut Prof Dr Drh Denny Widaya :
Warna cangkang telur (unggas) untuk konsumsi dapat beragam, yang umumnya putih, coklat, atau kebiruan (lihat Gambar).
Warna cangkang telur bukan disebabkan oleh makanan (diet) unggas, tetapi oleh genetik unggas (jenis/breed). Di Indonesia, warna telur ayam yang umum dijumpai adalah coklat dan putih, karena ayam petelur yang banyak dipelihara dari „breed“ tertentu.
Warna pada cangkang telur disebabkan pigmen:

- Protoporfirin IX“ yang merupakan hasil „perombakan“ (breakdown) hemoglobin darah dan membuat warna coklat atau kemerahan pada telur;
- „Biliverdin“ yang merupakan hasil samping (by-product) empedu dan memberikan warna „hijau“, serta „Oosianin“ yang merupakan hasil perombakan hemoglobin dan memberikan warna „biru”.
Awalnya semua cangkang telur berwarna putih, kemudian cangkang diberi “pigmen” yang hanya “melapisi” bagian luar cangkang atau “berpenetrasi” ke seluruh bagian cangkang.
Cangkang telur berwarna putih tidak mengandung pigmen.
Cangkang telur warna coklat mengandung pigmen “Protoporfirin IX”. Pigmen ini hanya melapisi bagian luar cangkang telur menjadi coklat (kemerahan), tetapi di bagian dalam cangkang tetap berwarna putih.
Cangkang telur warna hijau/biru mengandung pigmen bikiverdin dan oosianin yang berpenetrasi ke seluruh bagian cangkang, sehingga warna bagian luar dan dalam cangkang telur berwarna hijau/biru.
Proses pembentukan telur di dalam tubuh unggas sekitar 24-26 jam. Cangkang telur dibentuk di bagian „uterus“ (lihat Gambar). Waktu pembentukan cangkang telur di uterus hingga sempurna sekitar 20 jam.
Intensitas warna cangkang telur dipengaruhi oleh umur unggas, makanan unggas (diet), dan “stressor”.