Trend Harga Telur Ke Depan Bagaimana ?

DOKTERUNGGAS.COM – Banyak dari peternak yang harap harap cemas memikirkan harga telur ke depan bagaimana dan masih penuh tanda tanya. Ada yang memutuskan afkir dini, ada juga yang sudah tancap gas buat kandang baru dan ada yang masih menunggu wait and see.

Berdasarkan hal tersebut, tim Dokter Unggas mencoba berdasarkan data dan riset untuk trend ke depan. Menurut laporan dari CNN berdasar dari Ketua Pinsar berharap harga telur ayam dapat stabil di kisaran Rp20 ribu hingga Rp22 ribu per Kilogram (kg). Harapan ini dilontarkan di tengah kenaikan harga telur di sejumlah daerah.

Menurut data lapangan yang dihimpun Pinsar, harga telur tertinggi tercatat di Pontianak sebesar Rp26 ribu per Kg. Kemudian, Singkawang mengekor seharga Rp25 ribu per Kg, dan Pangkalan Bun sebesar Rp24 ribu per Kg.

Harga terendah satu kilogram telur ayam berada di Kota Palu sebesar Rp18.100 per kg, diikuti oleh Blitar Rp18.500 per kg, dan Banyuwangi sebesar Rp18.700 per kg.

Sementara, harga telur di Jakarta berkisar Rp20 ribu per Kg, Bogor Rp20.500 per Kg, Tangerang dan Bekasi Rp20 ribu per Kg.

Ia pun mengungkapkan harga telur ayam dari kandang peternak berkisar antara Rp19 ribu hingga Rp21 ribu. Harga ini, menurutnya, sudah sesuai dengan peraturan yang ada. Sementara harga eceran berada di posisi Rp25 ribu.

Ia menilai harga telur akan stabil. Pihaknya akan terus melakukan koordinasi antar peternak agar harga tidak ditekan oleh pedagang. Pasalnya, stok ayam hingga saat ini sudah berkurang. 

Sementara itu, menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga satu kilogram telur ayam ras negeri mencapai Rp29 ribu per Kg di Nusa Tenggara Timur. Lebih dari itu, di Maluku Utara dan Papua Barat harganya bahkan mencapai Rp31 ribu hingga Rp37 ribu per Kg.

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menjadi daerah dengan harga telur ayam terendah sebesar Rp19 ribu per Kg.

Sementara itu, sebagai langkah stabilisasi harga telur ayam di tingkat peternak yang sempat anjlok, Kementerian Pertanian melakukan penyerapan satu juta butir telur ayam ras dari peternak. Upaya penyerapan langsung telur dari pemerintah merupakan langkah jangka pendek lantaran situasi yang mendesak.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nasrullah, mengatakan, penyerapan satu juta butir telur setara dengan 62,5 ton. Telur tersebut diserap dari para UMKM yang berada di sentra telur wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Lampung.

Pasokan telur yang diserap Kementan dibeli dengan harga Rp 19 ribu per kg dari berbagai sentra produksi. Adapun hasil penyerapan tersebut bukan untuk dijual, namun diberikan kepada para aparatur sipil Kementan, yayasan, panti asuhan, serta bebagai pihak yang membutuhkan.

“Kita (Kementan) ambil 1 juta butir, ini langkah yang tidak mudah. Yang penting jangan ada masalah terutama masalah keuangan. Sepanjang itu tidak masuk ke ‘kantongmu’, lakukan yang bisa dilakukan” kata Menteri Pertanian, Syahrul di Kantor Pusat Kementan, Jakarta

Ia pun memastikan, penurunan harga yang terjadi beberapa waktu terakhir murni karena permintaan masyarakat yang turun secara drastis. Pasalnya, tingkat produksi telur saat ini, menurut Syahrul, masih dalam kondisi normal seperti sebelum masa pandemi.

Menurut Pakar Perunggasan Bapak Agus Bakrie menyampaikan bahwa, Bisnis perunggasan mempunyai momentum yang cukup kuat untuk mendapatkan harga telur yang bagus.

  1. Bulan Mulud (7 Oktober – 5 November 2021) merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Akan cukup banyak kegiatan (acara keramaian) dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini diyakini akan dapat meningkatkan permintaan telur non-organik secara signifikan. Pada bulan baik inilah masyarakat akan mulai banyak melaksanakan hajatan pernikahan.
  2. Perayaan Natal dan Tahun Baru pada akhir Desember 2021. Hampir dapat dipastikan pula, bahwa momen keagamaan ini juga akan meningkatkan permintaan telur non-oraganik. Sehingga saat mejelang Natal dan Tahun Baru harga telur bisa naik secara signifikan.
  3. Pandemi yang mulai mereda pada awal September 2021, tentu sangat menguntungkan bagi kegiatan masyarakat. Walau kondisi dapat memburuk tiba-tiba, namun diperkirkan PPKM yang ketat akan membuat masyarakat terbiasa lebih disiplin terhadap prokes. Sehingga, kemungkinannya cukup kecil untuk kemungkinan terjadinya peningkatan wabah pandemi sampai akhir tahun 2021.

Nah mari kita coba prediksi harga telur kedepan, jika PPKM tidak naik lagi, atau bahkan turun. Maka diprediksi harga telur akan naik cukup tinggi melebihi bulan Sapar.

Bakda Mulud (November)

Masih cukup banyak masyarakat yang mengadakan hajatan pada bulan ini, namun tidak sebanyak bulan Mulud.

Pada bulan ini PPKM masih menjadi salah satu faktor yang cukup mempengaruhi permintaan non-organik terhadap telur. Jika kondisi pandemi tidak menunjukkan peningkatan, harga telur masih akan menguntungkan peternak.

Penjualan Telur Bulan Desember 2021

Pengaruh bulan jawa Jumadil Awal hampir tidak berpangaruh pada pergerakan harga telur. Tapi, justru bulan Desember lah yang akan banyak mempengaruhi harga telur.

Perayaan Natal dan menyambut Tahun Baru masehi akan mulai terasa pada minggu awal bulan ini. Ditambah lagi dengan permintaan telur dari luar pulau menjelang Natal dan Tahun Baru.

Jika PPKM tidak meningkat pada level 4 dan peternak menjalankan strategi afkir saat bulan Mulud, diperkirakan pertengahan bulan Desember 2021 harga telur bisa bergerak menuju salah satu harga terbaik tahun ini. Mengafkir secara bersamaan pada saat yang tepat (harga telur tinggi), akan lebih memperkuat harga dan memperkuat daya jual peternak beberapa bulan kedepan.

Menurut Bapak Agus Bakrie, ada strategi waktu afkir yang tepat.

Waktu Afkir Terbaik

  1. Saat bulan Mulud terutama mulai pertengan bulan. Saat ini kenaikan harga mulai stabil dan harga ayam afkir juga sudah tinggi. Afkir dibulan Mulud ini akan sangat berpengaruh pada kestabilan harga sampai bulan Desember. Karena adanya pengurangan populasi.
    Perlu diingat, pada bulan Bakda Mulud (November), harga masih bisa bergerak turun. Jika terjadi penurunan harga telur pada bulan November, akan sangat besar pengaruhnya pada daya jual peternak di bulan Desember.
  2. Afkir pada Bulan Desember menjelang Natal dan Tahun Baru, adalah saat baik juga untuk mendapatkan harga afkir yang bagus. Di luar itu, afkir besar-besaran saat bulan Desember akan sangat berpengaruh pada harga telur diawal tahun 2022. Dan strategi lain bisa di terapkan untuk mendapatkan harga terbaik saat menjelang dan sesudah Lebaran Idul Fitri tahun depan.
    Perlu menjadi perhatian juga bagi peternak. Perayaan Natal dan terutama Tahun Baru (libur panjang) yang berdekatan, bisa berdmapak pada peningkatan pandemi Covid-19 pada pertengan Januari 2022.

So, Saat ini tidak perlu khawatir untuk sahabat Peternak, Ijin Allah trend harga telur ke depan semakin baik dan di dukung oleh Pemerintah. Terbukti saat ini banyak sekali sahabat Peternak yang mengisi bibit ayam Petelur nya kembali.

( Baca Juga : Pullet Ayam Petelur Ini Bisa Produksi Maksimal Telur nya, KLIK DI SINI )

iphone 035

OFFICE : CV.GAVIN CORPORATION
JL. Raya Menengai, Dusun Slatung, Desa Tlogoagung, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur

A/n Drh.Alvin Paradiptya, M.Vet
WhatssApp : 0856 55 28 11 14
Handphone : 0856 55 28 11 14

Ibu Diana ( Staff Admin ) Handphone : 0856 0783 6410
WhatssApp : 0856 0783 6410
Email : DokterUnggas@yahoo.com

Pak Hasan ( Staff Gudang/Manager Peternakan) Handphone : 0819 1300 0295

WhatssApp : 0819 1300 0295

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *