Cara Mengatasi Produksi Telur Merosot

DOKTERUNGGAS.COM– Assalamualaikum Dokter, Mau bertanya Cara Mengatasi Produksi Telur Merosot? Saya Solikan Di Jombang. Terima Kasih

Jawab :

cara mengatasi produksi telur merosot

Terima kasih bapak. Pertanyaan yang bagus sekali.  Permasalahan yang sering dialami peternak adalah produksi telur rendah atau penurunan produksi telur secara tiba-tiba.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan produksi telur turun dan seringkali faktor-faktor tersebut terkait satu sama lain. Faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap ukuran dan kualitas telur.

Penyebab umum menurunnya produksi telur meliputi:

  1. Kurangnya lama penyinaran. Kurangnya lama penyinaran tidak akan merangsang hormon reproduksi agar ayam mulai bertelur. Ayam petelur membutuhkan lama pencahayaan selama 16 jam untuk mempertahankan produksi telur, sedangkan lama pencahayaan alami dari sinar matahari biasanya berlangsung hanya selama 12 jam Jika lama pencahayaan kurang, maka produksi telur akan turun dan bahkan bisa sampai berhenti. Kekurangan lama pencahayaan seringkali menyebabkan rontok bulu dan ayam berhenti bertelur selama sekitar dua bulan. Untuk mengatasi hal ini, berikan cahaya tambahan untuk meningkatkan lama pencahayaan tetap konstan 16 jam per hari. Penambahan cahaya cukup 3 watt tiap m2 luas kandang. Penambahan cahaya dilakukan secara bertahap. Salah satu program pencahayaan adalah dengan menaikkan lama pencahayaan 1 jam tiap 2 minggu sehingga pada umur 28 minggu ayam sudah mendapat cahaya tambahan selama 4 jam semalam. Solusinya berikan penyiraan yang optimal.
  2. Nutrisi tidak cukup. Kualitas ransum yang jelek, nutrisinya kurang atau tidak seimbang dengan ransum, mengandung zat racun dapat menyebabkan penurunan produksi telur. Kadar protein, energi, dan kalsium sangat perlu diperhatikan. Selain itu, jika ayam tidak cukup memperoleh air minum, penurunan produksi juga terjadi. Ayam telur membutuhkan ransum dengan nutnsi seimbang untuk mempertahankan produksi telur selama masa produksi. Nutrisi yang tidak tepat dapat menyebabkan ayam berhenti bertelur.
    Masalah yang sering terjadi adalah tidak tersedianya air minum yang bersih dan segar. Ayam tanpa air minum hanya selama beberapa jam dapat berhenti bertelur sampai berminggu-minggu. Oleh karena itu, sediakan tempat minum dalam jumlah cukup sehingga ayam selalu memperoleh air minum yang segar.
  3. Penyakit . Serangan penyakit masih dapat terjadi meskipun ayam dalam kondisi terbaik. Penurunan produksi telur seringkali merupakan salah satu gejala awal adanya serangan penyakit. Gejala lainnya dapat berupa lesu dan bulu kusam, mata berair, keluar ingus dari hidung, batuk, rontok bulu, pincang, sampai kematian. Jika peternak rnelihat seekor ayam sakit, lakukan isolasi atau pengafkiran dan amati keseluruhan populasi secara teliti. Jika curiga ada serangan penyakit, segera hubungi dokter hewan setempat agar dapat membantu memeriksa sehingga diperoleh diagnosa dan pengobatan yang akurat.
    Pada umumnya, saat ayam terkena penyakit apapun, maka produksi telur akan terganggu. Penyakit yang secara langsung dapat menyebabkan penurunan produksi telur. di antaranya adalah: EDS, ND, IB, CRD dan colibacillosis. Penyakit ND dan IB menurunkan kualitas kerabang dan bagian dalam telur. EDS menyebabkan kerabang telur sangat tipis sehingga telur mudah pecah, sedangkan ND dan IB dapat merusak saluran produksi.
  4. Umur yang semakin tua dan stres. Kandang terlalu padat serta umur ayam semakin tua juga mempengaruhi produksi telur. Umur yang semakin tua dapat berpengaruh pada produksi telur. Pengaruh ini sangat bervariasi di antara individu ayam. Ayam dapat berproduksi secara efisien selama dua siklus masa bertelur. Setelah dua atau tiga tahun, produktivitas akan menurun. Secara umum, produksi telur paling baik selama tahun pertama, namun ayam telur yang berproduksi tinggi dapat berproduksi cukup baik selama 2-3 tahun. Kondisi ini berbeda pada setiap strain ayam. Ayam telur yang berproduksi tinggi akan bertelur selama sekitar 50-60 minggu tiap siklus masa bertelur. Di antara siklus produksi telur akan disela dengan masa istirahat yaitu rontok bulu (molting). Afkir ayam telur yang produksi telurnya sudah tidak ekonomis lagi.
  5. Lelah Kandang
    Lelah kandang (disebut juga cage layer fatigue atau osteoporosis) sering terjadi pada ayam telur yang dipelihara dalam kandang baterai. Namun lelah kandang juga dapat terjadi pada ayam yang dipelihara dengan lantai litter akibat ketidakcukupan kalsium, fosfor dan atau vitamin D.
    Pembentukan kerabang telur membutuhkan kalsium dalam jumlah banyak, dan dipenuhi melalui penyerapan kalsium dari tulang. Normalnya, kalsium tersebut akan diganti dari kalsium dalam ransum. Namun pada saat terjadi kekurangan kalsium, fosfor, dan atau vitamin.D, penggantian kalsium ini, tidak berlangsung dengan baik. Akibatnya tulang menjadi keropos. Kondisi ini diperparah dengan perkembangan kerangka kurang optimal pada ayam telur yang dipelihara dalam kandang baterai karena kurangnya pergerakan.
    Ayam yang mengalami lelah kandang berarti kekurangan kalsium dalam tulang dan akan segera menghentikan produksinya. Gejala-gejaia lelah kandang meliputi kelumpuhan, patah tulang, bentuk tulang berubah. dan kerabang telur retak. Untuk mencegah lelah kandang, berikan vitamin dan mineral feed suplement. ( Baca Juga : Kandang ini bisa membuat Ayam Meningkatkan Produksi Telur, KLIK GRATIS DI SINI )
  6. Ventilasi Udara yang jelek. Suhu terlalu panas akan mengurangi konsumsi nutrisi dari ransum yang diperlukan untuk pembentukan telur. Ventilasi yang jelek akan meningkatkan kadar amonia.

( Baca Juga : Pullet Ini Produksi Telur Selalu Meningkat, KLIK DI SINI )

Salam Sukses !

DokterUnggas.com

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *