Awas ! Penyakit Cacingan Karena Lalat

DOKTERUNGGAS.COM – Dokter, Apa bisa ransum yang di hinggapi lalat menyebabkan penyakit cacingan?

Jawab : Memang benar bahwa ransum yang sering dihinggapi lalat bisa menjadi penyebab penyakit cacingan. Hal ini karena di lingkungan peternakan lalat bertindak sebagai vektor bibit penyakit, salah satunya vektor mekanik cacing gilik (Daman, 2007).

Disebut vektor mekanik karena cacing gilik tidak mengalami perkembangbiakan di dalam tubuh lalat. Lalat hanya berfungsi membawa telur atau larva cacing berpindah dari tempat satu ke tempat lain, hingga menempel pada ransum, air minum, atau media lainnya. Ayam kemudian akan terinfeksi cacing gilik jika menelan telur cacing bersamaan ransum atau air minum. Selanjutnya telur cacing gilik akan menetas menjadi larva di dalam usus halus ayam.

lalat-di-peternakan-ayam

Selain menjadi vektor mekanik cacing gilik, larva dan lalat dewasa juga dapat berperan sebagai hospes intermediate (inang antara) cacing pita. Hospes intermediate yaitu host (inang) tempat cacing berkembangbiak menuju stadium larva. Hal tersebut berkaitan dengan siklus hidup cacing pita, di mana segmen-segmen (proglotid) cacing pita yang mengandung telur, keluar bersama feses ayam sakit. Pada lingkungan yang sesuai, proglotid akan pecah dan telur akan berada di lingkungan luar. Apabila telur cacing pita tersebut termakan oleh larva atau lalat dewasa, maka di dalam tubuh larva atau lalat dewasa, telur akan berkembang menjadi larva cacing yang aktif. Saat larva atau lalat dewasa termakan oleh ayam, maka secara tidak langsung cacing pita akan masuk dan berkembang di dalam usus halus ayam.

Ketika ayam sudah terserang cacingan, maka untuk membasmi cacing perlu digunakan antelmintik. Antelmintik merupakan obat untuk mengeliminasi parasit cacing dari tubuh ayam. Pengobatan dengan antelmintik yang sesuai sebaiknya dilakukan serempak dalam satu kandang yang terserang cacingan.

Pengobatan cacing akan optimal jika teknik pengobatan dilakukan dengan tepat, meliputi tepat obat, tepat dosis, dan tepat teknik pemberian. Pemilihan antelmintik dikatakan tepat jika antelmintik mempunyai spektrum kerja yang sesuai dengan jenis cacing yang menyerang (cacing gilik atau cacing pita).

Pemberian antelmintik juga harus tepat dosis, yaitu hanya diberikan pada dosis tunggal (satu kali pemberian). Kemudian terkait teknik pemberian antelmintik, memerlukan proses pengulangan. Pengulangan tersebut bisa disesuaikan dengan siklus hidup cacing dan kondisi kandang. Cacing gilik mempunyai siklus hidup 1-2 bulan, sedangkan cacing pita sekitar 1 bulan. Jika ayam dipelihara pada kandang postal, pemberian antelmintik perlu diulang setelah 1-2 bulan. Sedangkan jika dipelihara di kandang baterai, pengulangan dilakukan 3 bulan kemudian karena ayam tidak kontak dengan sekam.

Selain dengan pemberian antelmintik, yang tak kalah penting untuk dilakukan ketika menangani cacingan yaitu:

  • Minimalkan kontak antara ayam dengan feses yang mengandung telur cacing, dengan cara bersihkan feses secara rutin satu minggu sekali.

  • Cegah feses atau sekam basah

  • Basmi lalat dengan obat semprot pembasmi lalat yang ampuh. Untuk membasmi lalat dapat diawali dengan membasmi lalat menggunakan MUSCAGAV

Semoga Bermanfaat.

Salam Sukses !

DokterUnggas.com

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *