DOKTERUNGGAS.COM – Kini, Biosecurity banyak dilakukan pada lingkungan farm, lingkungan kandang, pekerja kandang, peralatan kandang, serta kendaraan yang keluar masuk area peternakan. Hal tersebut mencakup sanitasi dan kebersihan dari daerah sekitar kandang, sanitasi pekerja kandang, sanitasi peralatan kandang dan kendaraan, mencegah burung-burung dan hewan liar masuk ke area farm, serta pemberian pakan dan air minum yang bersih dan bebas pencemar.
Tak ada program kesehatan manapun yang akan berjalan dengan baik tanpa diimbangi dengan program Biosecurity yang baik.
Bagaimana Biosecurity dilakukan?
1. Kontrol lalu lintas farm
Pengunjung wajib mencelupkan kaki atau sepatunya ke dalam desinfektan sebelum masuk area kandang. Kontrol lalu lintas yang dimaksud disini adalah mengontrol pergerakan atau lalu lalang manusia, misalnya melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke area farm dan hanya mengizinkan pekerja atau orang-orang tertentu saja yang berkepentingan.
Orang yang boleh masuk ke area farm itu pun harus didesinfeksi terlebih dahulu, jika perlu mandi dan mengganti pakaian beserta sepatunya.
Biosecurity yang ketat pada orang yang masuk ke area farm ini sudah wajar diterapkan di farm Sektor 1 dan 2. Sementara pada farm sektor 3 (commercial farm), meski tidak sampai mandi dan mengganti pakaian serta sepatu. Setidaknya masih bisa didesinfeksi dengan sedikit semprot desinfektan dan celup sepatu, serta bisa dipastikan terlebih dulu bahwa orang yang bersangkutan tidak berasal dari farm lain.
Tangan orang bisa juga menyebabkan infeksi dan harus didesinfeksi sebelum masuk bangunan kandang atau meninggalkannya. Jika terdapat banyak variasi umur di farm, maka pastikan kunjungan dilakukan dari kelompok umur yang paling muda ke yang paling tua.
Kontrol lalu lintas tidak hanya berlaku untuk orang, tetapi juga untuk hewan seperti burung-burung liar, tikus, kumbang predator, serangga dan lainnya.
Selain itu, lalu lintas kendaraan yang memasuki areal peternakan juga harus dimonitor secara ketat. Hanya kendaraan tertentu saja yang diizinkan masuk ke area farm, misalnya kendaraan pengangkut DOC (anak ayam) atau pakan, itupun harus didesinfeksi dulu minimal dengan semprot desinfektan dan celup roda.
2. Recording atau pencatatan
Biosecurity sepatu untuk pengunjung, recording atau pencatatan riwayat flok merupakan cara yang termudah untuk mengetahui status kesehatan ayam. Setiap kandang harus memiliki lembar/buku pencatatan.
Setiap hari operator kandang mencatat jumlah pakan yang diberikan, jumlah ayam yang mati dan di-culling, serta yang paling penting adalah performa ayam pada saat itu. Misal, pada ayam layer berarti yang dicatat adalah performa produksinya (dalam persen).
Termasuk dalam recording adalah riwayat titre darahnya terhadap penyakit-penyakit tertentu, sebagai base line titre yang dapat dijadikan acuan jika ada masalah kesehatan yang tiba-tiba muncul.
3. Pembersihan kandang
Proses pembersihan kandang merupakan salah satu faktor Biosecurity yang paling berat. Kegiatan ini utamanya dilakukan saat persiapan kandang, dan secara sekunder juga baiknya dilakukan selama periode pemeliharaan ayam.
Tujuan dari kegiatan pembersihan kandang ini, antara lain; membuat kandang menjadi “kandang baru” kembali, memutus rantai kasus penyakit pada periode sebelumnya, serta menghilangkan atau menurunkan kuman penyebab penyakit yang ada di dalam dan sekitar (lingkungan) kandang.
4. Kontrol terhadap pakan
Penjagaan kebersihan area kandang ayam dan kontrol terhadap pakan harus dilakukan secara ketat mengingat banyaknya agen penyakit dan toksin yang dapat mencemari makanan. Perhatikan kualitas bahan baku, lama penyimpanan bahan baku ataupun penyimpanan pakan jadi, serta pastikan pakan sudah mengandung toxin binder untuk mencegah berkembangnya toksin (zat racun) jamur.
5. Kontrol air minum
Kualitas air sangat penting karena kebutuhan minum ayam adalah 1.6–2 kali lipat dari jumlah pakan yang dikonsumsinya. Dilakukan juga penambahan kaporit/chlorine pada air minum. Tujuan dari klorinasi (pemberian kaporit / klorin) adalah sebagai upaya sanitasi air minum yang dapat membunuh bakteri dan mikroorganisme lain yang mencemari air.
Secara teratur lakukan flushing (penggelontoran) air di instalasi air di dalam kandang minimal seminggu sekali, dan pemeriksaan kualitas air minimal sekali dalam satu tahun yang meliputi pemeriksaan kimiawi (kesadahan, metal, mineral) dan bakteriologis.
6. Kontrol limbah dan ayam mati (bngkai)
Limbah harus dijauhkan dan dimusnahkan sejauh mungkin dari area farm. Lebih baik jika ada petugas khusus yang mengambil limbah ini secara teratur untuk dibuang atau dimusnahkan di luar area farm. Ayam mati sesegera mungkin diambil dari kandang dan setelah dilakukan pemeriksaan bedah pasca mati, secepatnya dibakar dan dibuang ke tempat lubang pembuangan di dalam peternakan.
7. Vaksinasi
Sebaik apapun program Biosecurity tetap tidak akan sempurna tanpa program vaksinasi. Biosecurity yang baik tetap akan pincang jika vaksinasi tidak berjalan, karena keduanya memang saling melengkapi. Jika Biosekuriti lebih pada perlindungan dari luar, maka vaksinasi bisa dibilang perlindungan dari dalam.
Vaksinasi (dengan vaksin) yang baik berperan dalam memacu pembentukan antibodi (kekebalan) tubuh ayam sebelum kontak langsung dengan agen penyakit di lapangan. Tingkat kekebalan yang baik akan melindungi ayam terhadap infeksi agen penyakit, terutama virus, dan menghambat replikasi atau perbanyakan virus.
Sumber : Vetnews