Dewasa ini,seiring era globalisasi sedang mewabah negri ini. Sulitnya mencari pekerjaan adalah suatu hal yang lumrah di rasakan masyarakat kita. Kita tidak kaget melihat lulusan S1 yang mondar-mandir membawa lamaran pekerjaan, bahkan media massa pernah menyebut lulusan S2 jg sulit mencari pekerjaan.
Di samping itu,sistem perekonomian kita jg sedang goyah. itulah yang di lansir pemerintah beberapa hari yang lalu. Melihat hal tersebut, Para orang tua yang mau menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi jelas harus lebih selektif lagi. Mungkin di benak mereka hanya akan terngiang satu pertanyaan” mau jadi apa anakku kelak setelah lulus S1? “ tidak mau melihat anaknya sengsara, orang tua saatnya memilih prodi yang tepat untuk buah hatinya, walaupun segala cara di lakukan tanpa memperhatikan halal atau tidaknya.
Oleh karena itu, prodi dokter hewan merupakan pilihan yang tepat, hal itu tidak menutup kemungkinan karena dokter hewan di indonesia sangat kekurangan, apalagi di luar jawa. Di perkirakan 10 tahun ke depan, dokter hewan asing akan merajai pangsa pasar negri ini.tidak mau hal tersebut terjadi kan?
Mengingat hal itu, beberapa bulan yang lalu UGM menjembatani dengan mengadakan seminar tentang kerja dokter hewan di luar negri.
Salah satu pembicaranya adalah drh. Dian Nursanti M.P. alumni FKH UGM angkatan 1990 yang sekarang bekerja pada Mundelein Animal Hospital (MAH), Mundelein, Illinois, Amerika Serikat (USA).
Beliau memaparkan bahwa pendapatan seorang praktisi dokter hewan di USA per tahun bekisar $ 71.990 (sekitar Rp. 719.900.000) dan untuk dokter hewan pemerintah (federal government) berkisar $ 84,355 (sekitar Rp 843.550.000). Penghasilan yang sangat menggiurkan bagi dokter hewan Indonesia ini harus dicapai oleh calon dokter hewan USA melalui proses yang berat namun terasa lebih berat lagi bagi dokter hewan lulusan luar USA. Proses ujian “penyetaraan” profesi (ECFVG/Educational Commission for Foreign Veterinary Graduates) dirasakan sangat berat terutama bagi dokter hewan lulusan Universitas dari Asia.
(Baca Juga : Dokter Hewan Ini Sukses Bisnis Peternakan Omset 120 Juta Sebulan, KLIK DISINI )
Drh. Dian dengan perjuangan tak kenal menyerah akhirnya lulus ujian penyetaraan profesi dan diakui kemampuannya sebagai dokter hewan setelah ujian ECFVG tersebut. Dokter hewan satu ini memang selain pintar sejak di sekolah dasar hingga PT, juga sangat ulet . Harus dicatat bahwa pilihan menjadi dokter hewan baginya melebihi keinginan menjadi dokter manusia (meskipun secara akademik hal ini mampu diraihnya). Hal ini menggambarkan betapa profesi dokter hewan memang secara sadar dipilihnya sehingga sangat wajar kalau tekad dan hasil kerja kerasnya terlihat sekarang dengan bekerja di sebuah Rumah Sakit Hewan di USA.
Drh. Dian menyebutkan seni dan ilmu diagnosis kedokteran hewan merupakan kombinasi metode ilmiah, intuisi, dan keterampilan interpersonal. Oleh karena itu seorang dokter hewan harus memiliki sikap optimis, kreatif, belajar tanpa batas, selalu melihat peluang secara positif, respektif (honesty and humility). Hal lain yang ditekankannya untuk profesi dokter hewan hendaknya juga mampu membangun animal relationship dan client relationship.
Jangan ragu menjadi dokter hewan, lapangan kerjanya banyak sekali.. Atas Izin Allah.
Orang-orang yg memandang sebelah mata pada profesi dokter hewan biasanya memiliki wawasan yg masih sempit tentang kedokteran hewan.
Semoga Bermanfaat !