Setiap manusia hidup yang sehat harus melakukan action. Dalam action atau kerja kerangka yang Anda gunakan adalah sibukkan dengan yang wajib dan sunnah, sekali-kali boleh kerjakan yang mubah, tinggalkan yang makruh dan campakkan yang haram. Hal ini berlaku dalam semua aspek kehidupan, bukan hanya dalam aspek spiritual saja.
Contohnya, mencari nafkah bagi lelaki adalah wajib. Maka sungguh hinalah bila ada lelaki yang malas dan enggan mencari nafkah. Banyak cara yang bisa dilakukan mencari nafkah, baik bekerja, self employee atau bisa berwirausaha. Mencari nafkahnya bisa keluar rumah atau bisa juga dari dalam rumah dengan menggunakan media on-line. Pantang bagi laki-laki yang sudah menikah berharap memperoleh tambahan penghasilan dari istrinya.
Secara spiritual, dorongan untuk mencari nafkah itu bertebaran. Dalam Al-Qur’an surat Al-Mulk ayat 15 Allah berfirman, “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya.”
Sementara itu di dalam hadis Rasulullah pernah bersabda, “Tidak ada sesuatu makanan yang lebih baik bagi seseorang, melainkan apa yang dihasilkan dari hasil keringatnya sendiri.” (HR Bukhari). Bukan hanya itu, lelah mencari nafkah itu juga bisa menghapuskan dosa. Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Asakir dikatakan, “Barangsiapa yang kelelahan pada malam hari karena mencari penghidupan yang halal, maka terampuni dosanya.”
Jadi, bekerja yang disertai kesadaran bahwa itu kewajiban dari Sang Maha bukan hanya urusan dunia semata tetapi juga urusan akhirat. Orang-orang yang berdalih tidak semangat bekerja karena itu urusan dunia sebenarnya adalah pemalas dan memutarbalikkan ajaran dari Sang Maha.
Mencari nafkah bagi kaum lelaki adalah wajib. Yang namanya wajib tentu Anda tahu, berpahala jika dikerjakan dan berdosa jika ditinggalkan. Hai para pemalas, jangan bawa-bawa nama Allah untuk membenarkan tindakan Anda yang keliru…
Salam KPAI !! Ayo Semangat ke Kandang !!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow twitter saya @InfoPeternakan