Bisnis Peternakan Ayam Petelur Untuk Milenial Semakin Menjanjikan

DOKTERUNGGAS.COMDokter, Saya masih muda dan anak milenial. Tapi saya ingin beternak Ayam Petelur. Bagaimana Prospeknya dokter ? Dan mohon tips sukses bisnis ayam petelur untuk milenial. ( Alex-Jakarta)

bisnis peternakan ayam untuk milenial

Jawab : 

Baik, pertanyaan yang sangat bagus. Sebelum nya kami berikan kisah nyata yang inspiratif dari seorang milenial di Madura. Memang Usaha ternak ayam petelur semakin diminati masyarakat. Pasalnya, beternak ayam petelur cukup mudah dan modal terjangkau. Beternak ayam petelur tidak butuh lahan terlalu luas. Ayam ini akan produksi telur setiap hari.

Kisah nyata ini dari Peternak ayam petelur Pak yanto di Madura, jumlah ayam petelur yang dimiliki 500 ekor. Usaha ternaknya baru ditekuni hampir dua tahun. Dengan jumlah 500 ekor ayam, setiap hari mampu menghasilkan 24–30 kilogram telur.

”Setiap hari ayam pasti bertelur. Kalau beruntung ada satu ayam yang bertelur dua butir,” terangnya kemarin

Harga penjualan telur menyesuaikan keputusan dari kelompok yang dia ikuti bersama peternak ayam petelur lain. Sekarang harga telur Rp 23 ribu per kilogram. Meningkatnya jumlah permintaan telur menyesuaikan dengan momentum. Biasanya permintaan telur itu banyak ketika memasuki bulan puasa, hari raya, mauludan, dan bulan-bulan yang banyak musim nikahan.

Menurut pria milenial ini, jika dihitung, pendapatan telur 24 kilogram per hari dengan harga Rp 23 ribu per kilogram akan menghasilkan Rp 552 ribu. Dalam sebulan bisa mencapai Rp 16.560.000. ”Kalau tidak laku saya akan informasikan pada kelompok dan pasti ada yang membeli,” jelasnya.

Pak yanto merawat ayam petelur dengan memberi makan dua kali sehari. Kemudian, seminggu sekali membersihkan kandang. Kisah hidup Pak Yanto tersebut bisa di ikuti anak milenial yang lain.

Nah sekarang bagaimana Tips Sukses Bisnis Ayam Petelur untuk Milenial :

1. Cari Lokasi Kandang Ayam yang Jauh dari Pemukiman

Saat akan menggeluti bisnis ini, hal pertama yang harus disiapkan adalah kandang ayam. Menyiapkan kandang ayam petelur tidak dapat sembarangan dilakukan. Pasalnya, jika kandang ayam berlokasi di sekitar area pemukiman, bau dari ayam beserta kotorannya akan sangat mengganggu.

Untuk itu, saat akan membangun bisnis ayam petelur, pastikan Anda memiliki lokasi yang cukup jauh dari area rumah warga. Dengan begitu, keberadaan kandang ayam petelur tidak akan mengganggu siapapun.

Tak hanya itu, lokasi kandang ayam yang jauh dari aktivitas warga juga membuat ayam menjadi tidak rentan terkena stress. Saat ayam petelur memiliki kondisi mental yang sehat, risiko munculnya penyakit dan kualitas telur yang kurang sempurna menjadi lebih kecil terjadi. Untuk itu, usahakan pebisnis ayam petelur memiliki lahan untuk kandang yang jauh dari pemukiman warga, namun masih bisa dijangkau oleh kendaraan pengangkut.

2. Pilih Model Kandang Ayam yang Bisa Memaksimalkan Lahan

Dalam membuat kandang, pebisnis dapat memilih salah satu dari dua model kandang ayam petelur. Masing-masing model kandang tersebut dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan yang dimiliki oleh si pengusaha.

Jenis kandang ayam petelur yang pertama adalah kandang koloni. Model kandang ayam ini hanya mengharuskan peternak untuk menempatkan ayam petelur dalam satu kandang secara bebas. Meski mudah untuk dibuat, kekurangan model kandang seperti ini adalah proses pengumpulan telur yang tidak efektif dilakukan.

Selanjutnya adalah model kandang baterai yang hanya menyediakan ruangan terbatas untuk setiap ayam petelur. Jenis kandang ayam ini lebih efektif memanfaatkan lahan yang ada karena setiap baris ruang ayam dapat disusun hingga empat tingkat. Jadi, lahan yang dimiliki dapat digunakan dengan lebih efisien serta tidak repot dalam mengumpulkan telur yang dihasilkan oleh ayam. Kami sarankan untuk milenial menggunakan Kandang Baterai Ayam Petelur. Kandang Baterai bisa di lihat KLIK DI SINI.

3. Pilih Bibit Ayam Petelur dengan Cermat

Di Indonesia, peternak ayam petelur biasanya menggunakan dua ras ayam, yakni yang menghasilkan telur berwarna putih dan coklat. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua jenis ayam petelur tersebut. Namun, untuk telur yang berwarna putih ukurannya sedikit lebih kecil dibanding telur berwarna coklat.

Nah, lanjut ke cara memilih bibit ayam petelur yang tepat, pastikan Anda hanya memilih bibit yang sehat, bulu lebat dan rata, serta tidak memiliki kecacatan fisik. Pastikan pula untuk membeli bibit ayam petelur di penjual yang terpercaya dan berasal dari indukan yang sehat agar kualitas telur yang dihasilkan nantinya terjaga. Dengan memastikan hal tersebut pada bibit ayam petelur, besar kemungkinan telur ayam yang diproduksi memiliki kualitas yang bagus juga.

Kami sarankan menggunakan Bibit Lohman Platinum dengan riwayat vaksin lengkap, sertifikasi dokter hewan. Silahkan cek bibit berkualitas KLIK DI SINI

4. Ketahui Kandungan Pakan yang Dibutuhkan Ayam Petelur

Setelah bibit ayam petelur didapatkan, peternak harus bisa mengerti nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh unggas tersebut. Tanpa pemberian makanan yang tepat, bukan tidak mungkin ayam petelur akan menghasilkan telur dengan kualitas jelek.

Umumnya, pakan ayam yang berkualitas memiliki kandungan karbohidrat, protein, mineral, kalsium, serta vitamin. Kesemua nutrisi tersebut bisa disediakan oleh peternak dengan memberikan ayam petelur pakan berupa campuran konsentrat, jagung, dan juga dedak.

Tak hanya menjaga kandungan pada pakan, peternak ayam petelur juga harus bisa memberikan makan sesuai porsi yang dibutuhkan. Saat ayam petelur memiliki tubuh yang kurus, produksi telurnya tidak akan maksimal.

Sebaliknya, jika ayam petelur terlalu gemuk, tumpukan lemak dalam tubuh ayam akan menghambat terbentuknya telur. Jadi, usahakan untuk selalu memberikan pakan ayam dengan kandungan serta porsi yang pas.

5. Jaga Kesehatan dan Kebersihan Ayam Petelur

Untuk menjaga kesehatan ayam petelur, peternak biasanya akan memberikan vaksin serta vitamin secara berkala. Hal tersebut bertujuan agar ayam memiliki kondisi tubuh yang lebih kebal dari serangan penyakit.

Dalam berbisnis ayam petelur, kebersihan kandang harus diperhatikan dengan jeli. Kandang yang bersih dan diberikan disinfektan akan membuat ayam memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi. Telur yang dihasilkan pun menjadi lebih berkualitas sehingga keuntungan bisnis bisa lebih maksimal didapatkan.

6. Sortir Telur saat Masa Panen Tiba

Dari saat membeli bibit, ayam petelur umumnya baru akan menghasilkan telur saat berusia 4 bulan. Setelah datang masa tersebut, peternak ayam petelur biasanya akan mampu mendapatkan panen telur setiap hari, tergantung dari kondisi kesehatan ayam.

Ketika telur selesai dipanen, usahakan untuk tidak langsung menjualnya ke pelapak atau tengkulak. Alasannya karena telur tersebut masih harus disortir sesuai dengan kualitasnya. Penyortiran telur tersebut juga dapat memisahkan telur yang tidak normal agar tidak terjual.

Telur yang tidak normal memiliki ukuran yang lebih kecil atau lebih besar dari telur biasa. Terkadang bentuknya juga cenderung lebih gepeng atau lonjong. Jadi, pastikan untuk selalu menyortir hasil panen ayam petelur agar telur yang dijual terjaga kualitasnya.

Demikian info dari kami semoga bermanfaat untuk anak milenial ya. Dan tentunya bisnis Ayam Petelur ini sangat prospek dan menjanjikan untuk milenial.

Selamat mencoba dan Semoga Sukses !

Salam Sukses.

DokterUnggas.com

 

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *