Rahasia Sukses Pak Sehat Dalam Bisnis Ayam Sampai Di Undang Ke Istana Negara

DOKTERUNGGAS.COM – Sukses itu ternyata ada polanya, begitu juga dengan gagal ada polanya. Berikut kami ulas kisah sukses pak Sehat dalam bisnis Ayam. Mari kita pelajari apa rahasia sukses beliau lewat True Story nya.

Nengah Sehat adalah salah satu pelopor peternakan ayam petelur di Dusun Utu, Desa Babahan. Berbincang dengan kami, wajah lelaki berusia 69 tahun itu menyisakan sedikit kelelahan. “Habis upacara,” katanya. Upacara yang dimaksudnya adalah semacam syukuran atas berdirinya bangunan untuk beribadah (mrajan) di halaman samping rumahnya dengan mengundang para tetangga dan tokoh lainnya.

Memulai aktivitas beternak ayam sejak 1976, Pak Sehat, demikian ia biasa disapa, mengalami pasang-surut yang hebat. Ia mengaku tertarik beternak lantaran melihat keberhasilan kakaknya yang sudah lebih dulu menekuni budidaya ayam petelur. “Waktu itu, anak saya sudah SMP. Kalau hanya dari tani (padi) saja, untuk makan nggak cukup. Dulu saya tanam padi, tapi makannya singkong. Makanya berpikir saya, bagaimana menyekolahkan anak. Untung, ada ayam,” kenang suami Ni Made Wenten ini. Menurut Sehat, kakaknya berhasil menyekolahkan tujuh anaknya sampai sarjana.

Mulailah Pak Sehat memelihara 200 ekor. Seiring berjalannya waktu, populasinya bertambah menjadi 600 ekor. Malang tak dapat ditolak, kandangnya terbakar gara-gara lampu teplok terguling ke dasar kandang. “Mati 400 ekor waktu itu,” ujarnya dengan logat Bali yang kental. Tetap bersemangat, ayah dua anak, yang seorang meninggal dunia, ini lantas membeli ayam baru sebagai pengganti.

Ketika populasinya mencapai 2.000 ekor, Sehat mendapat bantuan pemerintah Orde Baru dari Program Bimbingan Massal (Bimas) Ayam senilai Rp2 juta. Berkat bantuan yang sebenarnya utang itu, ayam petelurnya kian berkembang sampai menjadi 5.000 ekor. Perkembangan ini jelas salah satu indikasi bisnis tersebut menguntungkan. “Saya untung, ya saya bayar. Se-Bali, saya sendirian yang bayar. Makanya, saya diwawancarai Bank Jakarta, kenapa bisa untung, sementara yang lain rugi,” ucapnya sembari tersenyum.

Kunci Sukses

Mengilas-balik masa keemasan bisnis telur, Sehat menuturkan kejadian sekitar 1987. Hadangan bisnis ayam petelur menerpa. Harga pakan melonjak, sementara harga telur merosot sehingga tak sampai menutup biaya produksi. Kondisi ini membuat banyak peternak frustrasi, kemudian ramai-ramai menjual ayam mereka.

kisah sukses ayam petelur hebat

Namun bapak yang tidak tamat SD ini tidak mengambil langkah yang sama. “Saya jual ayam yang produksinya pak-pok (hasil penjualan telur hanya menutup biaya produksi). Saya ganti dengan ayam pullet yang banyak dijual. Tahun berikutnya produksi naik. Waktu itu populasi hanya sedikit, harga telur naik. Jadi, saya untung. Hasilnya, saya bisa beli (mobil) Carry tahun 1988,” ceritanya dengan nada bangga.

Zaman keemasan masih berlanjut. Sebelum krisis ekonomi, 1998, pria asli Dusun Utu tersebut punya tabungan banyak dari penjualan telur. Begitu krismon, harga pakan kembali meroket dan sebaliknya pasar telur melemah. Tak pelak, banyak peternak melego ayam mereka. Lagi-lagi, Pak Sehat malah menahan ayamnya, bahkan membeli dari para peternak lain, sampai-sampai kekurangan kandang. Ketika harga membaik, pundi-pundinya pun menggembung. “Saya beli tanah di Denpasar lima are (500 m2). Harganya Rp5 juta/are. Waktu itu saya bayar cash, padahal uang kita paling besar lima ribu,” katanya dengan raut berbinar.

Pelajaran yang kurang-lebih sama terjadi ketika wabah avian influenza (AI) alias flu burung melanda Penebel sekitar 2003 silam. Saat itu, populasi ayam milik Sehat sebanyak 70 ribu ekor. Malang kembali tak dapat ditolaknya. Setiap hari 2.000– 3.000 ayamnya mati selama 15 hari. “Total mati 50 ribu ayam saya,” cetusnya. Anehnya, sambung dia, yang tersisa justru ayam di kandang yang berada di tepi jalan. Yang berlokasi di dalam malah habis binasa.

Ketika itu, pemerintah belum berani mengungkap bahwa itu wabah AI. Pun Sehat menganggap wabah itu tetelo (Newcastle Disease-ND). Namun, karena jumlah kematian begitu besar, ia pun panik. Sampai-sampai vaksin AI ilegal yang mahal pun dibelinya untuk mencoba menyelamatkan ayamnya. Akhirnya, ia harus menerima kenyataan sebagian besar ayamnya habis binasa. Tersisa 20 ribu yang menjadi modal untuk pengembangan kembali.

Ayah dari Putu Purwati ini ternyata masih dipercaya pabrikan pakan yang memberikan pinjaman secara bertahap hingga mencapai Rp400 juta. “Kejujuran itu nomor satu,” jawabnya ketika ditanya bagaimana ia mendapat utangan sebanyak itu.

Melewati berbagai rintangan yang berat, kini Sehat memiliki sekitar 80 ribu-90 ribu ekor ayam yang tersebar di empat lokasi. Mengaku sudah lelah, ia menyerahkan pengelolaan peternakannya kepada putrinya, Purwati.

( Baca Juga : Dengan Pullet Ini Bisa Mencapai Produksi Yang Maksimal, Peternak Pun Untung. KLIK DI SINI )

Setia

Selama mengelola peternakan ayamnya, Sehat terbilang tidak suka gonta-ganti pemasok. Padahal, di pasaran banyak produsen yang mendekatinya supaya mau menggunakan produk mereka. Tak tergiur dengan berbagai promosi, ia tetap memilih satu produk pakan.

Beternak ayam petelur saat ini bukan tanpa kendala. Di samping masalah teknis, peternak di Penebel juga menghadapi kendala kelangkaan tenaga kerja. Sehat berpendapat, tenaga kerja sekarang manja sehingga sulit dikelola untuk menerapkan manajemen peternakan yang baik. “Kalau dulu buka kandang pertama, dia melamar ke saya. Sekarang, saya melamar dia,” kata pria yang mempekerjakan 15 karyawan ini. Inilah salah satu hambatan pengembangan populasi ayam di daerah itu.

Sehat, yang kini sudah hidup mapan, meyakini semua telah didapatnya dari ayam. Menyekolahkan anak, membeli beberapa bidang tanah di Denpasar, membangun rumah lengkap dengan mrajan yang terhampar di atas lahan seluas 500 m2. Bahkan, berjabat tangan dengan Presiden Soeharto pun karena memelihara ayam.

Salam Sukses !

DokterUnggas.com

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *