Kecurangan Pada Bisnis Kemitraan Ayam Broiler

DOKTERUNGGAS.COM – Inilah kisah nyata yang harus kita jadikan pelajaran dan pembenahan untuk lebih baik. Kecurangan ini dari Variabel yang bernama FCR.

Dalam dunia bisnis ayam pedaging, ada variabel yang dinamakan FCR (Feed Conversion Ratio) yang menunjukkan besaran perbandingan antara jumlah konsumsi kumulatif pakan dibandingkan dengan rata-rata berat panen yang dihasilkan.

curangnya bisnis kemitraan

Dengan pengertian biologis seperti itu artinya konsumsi kumulatif pakan adalah sejumlah (100%) pakan yang benar-benar dikonsumsi oleh ayam yang akan dibandingkan dengan 100% hasil berat badan ayam.

Pada kenyataannya, dalam dunia kemitraan ayam pedaging yang “notabene” berangkat dari klausul perjanjian kerjasama harga kontrak sapronak dan harga garansi ayam hidup, variabel FCR ini sering menjadi area “permainan” oleh peternak maupun oleh pelaku kemitraan itu sendiri di tingkat operation di lapangan.

Alih-alih untuk mendapatkan “performance” yang baik, maka “kecerdasan” digunakan untuk mengutak-atik FCR. Bukan tanpa sebab, rendahnya FCR akan berdampak pada besaran nilai insentif yang akan didapatkan oleh peternak dan rapot yang “dikatakan bagus” bagi pelaku kemitraan di lapangan. Faktor inilah yang menjadi pemicu bermainnya “kecerdasan” dalam tanda kutip.

Bermainnya “kecerdasan” ini dilakukan dengan membatasi penggunaan pakan dari perusahaan kemitraan dan menambahkan “sekian persen” pakan dari sumber lain yang berkualitas berbeda dan harga yang juga pasti berbeda.

Hasil dari bermainnya “kecerdasan” inilah yang akhirnya memunculkan istilah “FCR Terinvoice” dan bukan FCR Biologis. Sehingga seringkali nampak bahwa performance ayam hingga umur 21 hari tampak biasa saja, tetapi setelah panen selesai, performance menjadi meningkat secara “Excelent” dalam tanda kutip.

Istilah “FCR Terinvoice” diterjemahkan sebagai konsumsi pakan kumulatif terinvoice dibandingkan dengan berat panen yang dihasilkan.

Di sisi peternak sebagai plasma dari integrator maupun di sisi pelaku kemitraan di lapangan, “permainan” ini memberikan keuntungan secara ekonomi dan non ekonomi. Tapi tanpa disadari sebetulnya “permainan” ini menyebabkan kerugian yang berlipat bagi perusahaan kemitraan itu sendiri. Kerugian tersebut adalah :
1. Perusahaan harus memberikan kepada peternak plasma berupa insentif FCR hasil dari “FCR Terinvoice” yang tidak wajar,
2. Perusahaan harus membeli ayam hidup dari peternak plasma dengan harga garansi sesuai perjanjian, padahal peternak menggunakan “sekian persen” sapronak yang bukan dari perusahaan kemitraan yang diikutinya.

Terlepas dari perdebatan yang menyatakan sama-sama untung bagi peternak, petugas maupun perusahaan, saya mencoba melihat dari sisi Akad (Klausul Perjanjian) secara tertulis hitam di atas putih.

Umumnya terdapat pasal yang menyatakan bahwa peternak harus menggunakan sapronak dari perusahaan inti dan tidak diperkenankan menggunakan sapronak dari sumber lain.

Pasal yang lain menyatakan bahwa perusahaan berkewajiban membeli kembali ayam hidup dari hasil pemeliharaan oleh peternak.

Pada posisi saat ini saya mempersilahkan Anda yang mengambil keputusan dan penilaian tentang “FCR Terinvoice” tersebut.

Saya teringat seorang rekan memasang status di Facebook yang kira-kira berbunyi “Sertakanlah hati dalam setiap tindakan yang kita lakukan, maka niscaya hasil yang indah dan bermakna akan kita dapatkan”.

Marilah kita bisnis dengan jujur dan berkah, Apa yang kita dapat dari hasil bisnis yang tidak jujur akan membuat harta yang kita makan menjadi Haram.

Bisnis yang jujur akan memberikan Keberkahan dan Hasil yang luar biasa atas izin Allah. Tidak Percaya? Cobalah untuk jujur dan rasakan hasilnya !

Salam Sukses !

DokterUnggas.com

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *