Pak Bambang, Peternak Ayam Sukses Yang Telah “Ekspor” Telur

DOKTERUNGGAS.COM – Bisnis peternakan ayam petelur sekarang semakin prospek, Berikut kami sajikan kisah sukses pak Bambang yang ekspor telurnya.

Bagi Bambang, merawat ayam sudah menjadi bagian dari ritual hidupnya. Sebelum mendirikan peternakan ayam, Bambang sempat menjadi menjadi buruh migrant di Taiwan. Selama bekerja di Taiwan, Bambang tidak berkutat di dunia peternakan melainkan di sebuah bengkel.

peternak-ayam-petelur-sukses

Lantas, mengapa Bambang saat ini malah tertarik membuka peternakan ayam? Saat ditemui, ayah dari satu orang anak ini mengatakan, sepulang dari Taiwan di tahun 2006, dirinya memang sengaja untuk tidak memilih membuka usaha bengkel. Pertimbangannya adalah tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan daging dan telur ayam.

” Saya juga tertarik dengan ayam, karena kandangnya jauh lebih bersih,” ujar Bambang.

Oleh karena itu, dengan modal Rp. 70 Juta, Bambang langsung membeli tanah sebagai aset lahan peternakan di Blitar. Dengan modal itu, Bambang sudah bisa membangun gudang, kandang dan 200 ekor ayam sebagai langkah awalnya.

Peternakan ayam yang dipilih Bambang merupakan langkah yang tepat, apalagi modal awal sebesar Rp. 70 Juta dalam tempo setahun bisa kembali. Hal ini dikarenakan adanya penambahan usaha yang dilakukan Bambang, faktor harga telur ayam yang bagus pada saat itu juga ikut mempengaruhi percepatan kembali modal awal Bambang.

Seiring dengan berjalannya waktu, peternakan ayam yang dikelola Bambang semakin berkembang pesat. Setelah hanya memiliki 200 ekor ayam, pada saat ini jumlahnya bertambah menjadi 3500 ekor ayam. Jumlah itu belum termasuk 700 ekor ayam arab, 600 ekor bebek dan 20 ekor kambing. Penambahan ternak itu karena perputaran modal yang baik, sehingga keuntungannya dikembangkan ke ternak yang lain.

” Jumlah itu merupakan ayam dan bebek petelur maupun ayam dan bebek daging. Dengan adanya dua jenis ini, maka perputaran pakan jadi lebih mudah, apalagi setiap tahun harga pasti mengalami harga naik turun.  Biasanya harga telur ayam turun, harga telur bebek naik. Turun naiknya tidak sama,” terangnya.

Dalam mengelola peternakan ayamnya, Bambang juga beruntung karena warga di desanya sebagian besar juga berprofesi sebagai peternak ayam, sehingga pakan yang dibutuhkan bisa dicari dengan mudah.

“Ekspor” Telur Ayam

Cerita kesuksesan Bambang tidak berhenti disitu saja. Distribusi telur ayam dari peternakan milik Bambang juga terbilang sukses. Dalam sehari, peternakan ayam miliknya bisa menghasilkan 1 hingga 1,5 kwintal telur.

Telur yang dihasilkan itu kemudian diambil oleh para penampung, untuk selanjutnya di”ekspor” ke Jakarta. Jakarta memang menjadi surga bagi para peternak ayam, karena dalam setiap harinya ada sekitar 500 truck pengangkut telur ayam (data Pemprov Jawa Timur) yang singgah di ibukota negara ini.

Bambang memiliki cita-cita untuk menambah jumlah ayam hingga 10 sampai 20 ribu ekor. Dengan jumlah itu, setidaknya bisa dihasilkan 3 – 5 ton telur ayam dalam sehari. Jika ini tercapai, Bambang bisa langsung mengirim telur ke Jawa Tengah dan Jakarta, tanpa harus melalui penampung.

Untuk mengurus peternakan ayam di lahan seluas 10 ribu meter persegi, Bambang tidak sendiri, ia dibantu 5 pegawainya. Dari peternakan ayam ini, dalam sehari jika harga stabil Bambang bisa mendapatkan penghasilan bersih sebesar Rp. 1 Juta per hari.

* Ekspor dalam hal ini adalah istilah dari pak bambang untuk kirim ke Jakarta.

Semoga Bermanfaat !

Salam Sukses,

DOkterUnggas.com

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *