Perut Ayam Membesar Seperti Berisi Cairan, Apa Penyebabnya?

DOKTERUNGGAS.COM – Dokter, Saya punya 3000 ekor ayam petelur, total sudah 52 ekor mati dengan kondisi perut membesar dan ditekan-tekan lunak seperti berisi cairan. Apakah penyebabnya dan bagaimana agar kematian tidak terus bertambah?

 Jawab :

Yth. Bapak Ridho, terima kasih atas pertanyaannya. Dari gejala yang disebutkan, menggambarkan beberapa kemungkinan penyakit, seperti:

  • Hydrops Ascites

    Merupakan penyakit non infeksius. Gejala perut yang membesar akibat adanya timbunan cairan dalam rongga perut. Hydrops ascites dapat muncul dikarenakan kurangnya kapasitas paru-paru dalam menyediakan oksigen. Pemicunya adalah suatu kondisi yang meningkatkan kerja jantung dan paru-paru seperti hipoksia (kekurangan oksigen), hipoproteinemia (rendahnya kadar protein dalam plasma darah), malnutrisi (kesalahan dalam pemberian ransum), keracunan, dan penyakit pada saluran pernapasan.

    Hydrops ascites sulit untuk disembuhkan dan tidak dapat diobati. Namun dapat dicegah dengan :

  1. Memberikan tatalaksana pemeliharaan yang baik untuk ayam seperti ventilasi yang cukup, populasi yang sesuai dan tidak terlalu padat, berikan udara segar dengan buka tutup tirai kandang, serta kurangi kadar amonia dalam kandang

  2. Jaga kualitas ransum yang diberikan terutama kandungan protein kasar dan kadar garam. Hindari pemberian ransum yang telah menggumpal, tengik, atau tercemar jamur

  3. Berikan pengobatan yang tepat saat saluran pernapasan ayam terinfeksi sesuai dengan penyebab infeksi, contohnya pengobatan dengan antibiotik (untuk penyakit bakterial) dan untuk penyakit viral (AI, ND, IB) dapat dicegah dengan vaksinasi secara tepat dan teratur

  • Infectious Bronchitis (IB)

    Penyakit IB juga dapat menunjukkan gejala perut yang membesar. Bedanya, pembesaran perut yang terjadi berada di bagian bawah, sehingga ayam akan terlihat berdiri tegak menyerupai pinguin. Pembesaran ini akibat adanya kista pada saluran reproduksi ayam yang membesar dan berisi cairan.

  • Selain gejala di atas, diikuti gejala lain yang timbul seperti penurunan produksi dan kualitas kerabang telur. Produksi dapat turun hingga 60% dalam waktu 6 – 7 minggu, kerabang menjadi lembek dan bentuknya tidak beraturan. Apabila dipecah akan nampak putih telur yang lebih encer dari biasanya. Pada pembedahan akan nampak perubahan patologi anatomi berupa pembengkakan ginjal disertai penimbunan asam urat.

    Penyakit IB tidak dapat disembuhkan. Hal yang dapat dilakukan adalah culling ayam yang menunjukkan gejala tersebut. Antibiotik dapat diberikan untuk mencegah masuknya infeksi sekunder. Sebagai tindakan pencegahan dapat dilakukan vaksinasi secara rutin dan teratur. Program/pemberian vaksinasi IB pada ayam petelur pada umumnya dapat dikombinasikan dengan vaksin Newcastle disease (ND). Vaksinasi IB diberikan pada umur 4 hari, diulangi pada umur 18-21 hari, 8 minggu dan 13 minggu . Vaksinasi juga dapat diberikan 2 – 3 minggu sebelum umur serangan (vaksin aktif) atau 3 – 4 minggu sebelum umur serangan (vaksin inaktif). Monitoring/pemantauan titer antibodi IB secara rutin juga perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kekebalan terhadap IB terlebih selama masa produksi sebagai pencegahan/pemantauan terhadap serangan IB lebih awal.

Sumber: Medion

Salam !

DokterUnggas.com

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *