GEBRAKAN : Profesor ini Temukan Vaksin Dari Herbal Untuk Flu Burung

post-050416175908DOKTERUNGGAS.COM – Merebaknya kasus flu burung di Indonesia ternyata mendorong Prof. drh.Bambang Pontjo Priosoeryanto, MS., PhD., AP.Vet.,guru besar Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB),  untuk menciptakan vaksin. Namun vaksin tersebut terbuat dari bahan-bahan yang mudah ditemui di sekitar kita, terutama tanaman obat.

Prof. Bambang dibantu oleh sebuah tim yang terdiri dari Latifah K Darusman, Edy Djauhari, Maharani Hasanah, Mono Rahardjo, Waras Nurcholis, dan Moh Rafi, telah melakukan penelitian terhadap 100 tanaman obat asli Indonesia dan didapatkan empat tanaman yang potensial.

Tanaman tersebut adalah temulawak, meniran, sambiloto dan temu ireng. Dari hasil penelitian, disimpulan bahwa tanaman herbal tersebut mampu mempertahankan daya hidup ayam terhadap AI (Avian Influenza) alias flu burung sebesar 40 persen. Menurut Prof. Bambang, riset yang telah dilakukan sejak 2007 tersebut, saat ini telah berhasil mendapatkan dua paten. “Satu proses paten dan satu lagi sedang diajukan,” kata profesor kelahiran Bandung,  28 Februari 1960 itu.

( Baca Juga : Probiotik ini mengandung temulawak dan herbal lainnya untuk flu burung rekomendasi dokter hewan )

Sebelum dipatenkan, setiap tanaman sudah diuji terhadap unggas yang dibagi menjadi beberapa kelompok, yakni  unggas kontrol (tidak divaksin dan tidak diberi pakan herbal), unggas yang divaksin tanpa diberi pakan herbal, unggas yang divaksin dan diberi pakan herbal dan unggas yang tidak divaksin tetapi diberi pakan herbal.

Dari hasil pengujian selama dua minggu, hasilnya menunjukkan bahwa unggas kontrol 100 persen mati, unggas dengan vaksin 99 persen hidup (kematian yang terjadi disinyalir karena faktor di luar AI), unggas dengan vaksin dan herbal 100 persen hidup, dan unggas tanpa vaksin tapi diberi herbal 40 persen hidup.

Dari hasil riset tersebut, Prof. Bambang dan timnya menyimpulkan bahwa penambahan herbal  mampu menahan kematian karena virus AI sebesar 40 persen tanpa vaksin.  “Jika ditambah dengan vaksin, otomatis daya tahan tubuh (sistem imun) unggas lebih tinggi. Kombinasi ini bisa menahan kematian unggas akibat flu burung,” kata Prof. Bambang, yang dikenal sebagai ahli dalam bidang sains veteriner.

Di IPB, Prof. Bambang adalah staf pengajar dengan bidang keahlian Patologi Veteriner dengan spesialisasi Patologi Tumor, Tissue Culture, Patologi Diagnostik. Menyelesaikan studi doktoral di Yamaguchi Unuversity, Jepang dengan disertasi  “Morphological and biological study of tumor in domestic animal,” Dibawah bimbingan Susumu Tateyama, Ryoji Yamaguchi, Toshiharu Hayashi  dan Naoaki Misawa.

Sumber : Vetnews

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *