DOKTERUNGGAS.COM – KPPU, Kementerian Pertanian dan Media meributkan kisruhnya harga daging ayam potong. munculah istilah Kartel, Mafia Perunggasan dll yang menurut saya tidak tepat sama sekali. sebagai seorang dokter hewan analoginya begini apabila diagnosanya salah maka pengobatannya akan salah juga jadi gak menyembuhkan penyakitnya. Sebagai pelaku usaha peternakan saya melihat kisruh yang sekarang terjadi adalah murni semrawutnya semua pihak yang terlibat dalam dunia peternakan.
KPPU menangani persaingan usaha, bagaimana mungkin ada 12 perusahaan besar di Breeding Farm dikatakan kartel? kalau hanya satu perusahaan yang menguasai hampir seluruh komoditi dan tidak ada persaingan itu baru benar. saya tidak akan membahas masalah kartel saat ini.
Mari kita sedikit lebih jernih melihat sumber masalah harga turun, jelas sekali ini adalah hukum pasar, hukum supply demand. supply melimpah maka harga turun, supply berkurang harga naik demikian pula demand meningkat harga naik, demand turun harga akan turun. so Mengapa supply ayam banyak? karena produksi DOC (anak ayam umur sehari) berlimpah. kenapa berlimpah? nah ini akan kembali ke Pemerintah. kesalahan utama di Pemerintah.
Bagaimana bisa salah Pemerintah (oknum oknum)? menurut saya begini :
Untuk menghasilkan DOC komersil kita butuh Parent Stock ( PS) yang merupakan bapak ibunya DOC komersial, PS biasanya sudah diproduksi di Indonesia kadang juga Import. PS berasal daro Grand Parent Stock (GPS), GPS ini kita import semua karena belom bisa diproduksi di Indonesia.
Untuk Import Anak ayam GPS ini perlu IZIN IMPORT, nah siapa yang mengeluarkan izin import ini? Pemerintah khan? kenapa Pemerintah memberikan izin import banyak banyak kepada perusahaan? persoalan klasik akan muncul disini, setiap izin itu menimbulkan korupsi, sogok menyogok, kolusi dll. Kalau pemerintah sebagai pemberi izin tidak bermain main maka tidak akan terjadi masuyknya GPS terlalu banyak, sehingga tidak menghasilkan PS terlalu banyak tentunya tidak akan menghasilkan DOC komersil terlalu banyak.
Kalau pemerintah smart, pandai dan jujur maka gampang sekali kok mengatur jumlah doc komersial yang dibutuhkan. Saat ini kebutuhan DOC per week sekitar 45 juta ekor sementara produksi saya kira sekitar 60 juta ekor per week jadi over supply. Ayo Pemerintah benerin orang orangnya dulu swasta pasti akan nurut.
Sedikit tinjauan Perusahaan swasta penghasil DOC, apakah mereka bebas dari kesalahan? tidak perusahaan swasta juga nakal, untuk mendapat izin import mereka menyuap atau dimintai uang oleh penerbit izizn, bagi swasta nyogok gak papa asal dapat izin. nah mudah mudahan menjadi sedikit lebih clear.
Semoga Bermanfaat untuk insan Peternakan Indonesia !
Salam !
DokterUnggas.com
