Heat Stress Pada Ayam Beserta Dampak Yang Di Timbulkan

DOKTERUNGGAS.COM – Kasus heat stress terbagi menjadi 2 bentuk yaitu bentuk akut dan kronis. Bentuk akut muncul saat terjadi peningkatan suhu secara drastis (tiba-tiba, red), sedangkan bentuk kronis terjadi jika suhu meningkat secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama.
Ketika heat stress terjadi pada ayam secara kronis, maka ayam akan langsung memberikan respon secara fisiologis. Gejala yang ditunjukkan adalah adanya perubahan tingkah laku dalam usahanya untuk meningkatkan pelepasan kelebihan (energi) panas tubuh melalui ke-4 cara seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Ketika kondisi tidak nyaman tersebut terus berlangsung, maka ayam akan memberikan respon melalui mekanisme hormonal, dimana kadar hormon ACTH (adeno-cortico-tropic hormone) akan meningkat tajam dalam sirkulasi darah. Akibatnya feed intake (konsumsi ransum) menurun dan konsumsi air minum meningkat.
 
Dalam situasi demikian, maka gangguan pertumbuhan, keseragaman ayam yang buruk, membengkaknya nilai konversi ransum (FCR), serta munculnya gejala defisiensi nutrisi akan terjadi di lapangan. Akibat terburuk bahkan menyebabkan kematian. Besar kecilnya kerugian akibat heat stress ini dipengaruhi oleh umur, jenis dan berat badan ayam maupun periode dan tingkat heat stress yang dialami oleh ayam (suhu maksimum yang diterima ayam, lamanya cekaman dan kecepatan perubahan suhu udara).
Peningkatan konsumsi air minum saat ayam mengalami heat stress juga membawa dampak tersendiri, salah satunya ialah penurunan kualitas kotoran (menjadi lebih basah). Akibatnya penangan feses menjadi lebih sulit dan pencemaran feses pada telur dan bulu ayam menjadi meningkat sehingga kualitas telur dan karkas ayam dapat menurun. Selain itu, kondisi feses yang lebih basah akan menyebabkan lalat lebih mudah dan cepat berkembang. Peningkatan kadar amonia juga dapat terjadi akibat feses yang basah, dampaknya kasus penyakit saluran pernafasan, seperti ngorok atau CRD pun lebih mudah terjadi.
Kondisi suhu yang tinggi juga mempengaruhi kestabilan kandungan nutrisi dalam ransum ayam, terutama vitamin. Vitamin merupakan mikronutrien essensial yang diperlukan dalam proses metabolisme di dalam tubuh ayam. Penurunan kadar vitamin ini akan berpengaruh terhadap produktivitas ayam.
Bukan hanya menyebabkan penurunan produktivitas ayam, heat stress juga mengakibatkan sistem kekebalan tubuh melemah (bersifat immunosupresif). Jumlah total sel darah putih dan produksi antibodi menurun secara signifikan pada ayam petelur yang mengalami heat stress. Selain itu, aktivitas limfosit juga akan menurun. Kadar ACTH yang tinggi dalam sirkulasi darah juga akan memicu korteks adrenalin untuk meningkatkan produksi hormon koltisol sehingga terjadi penurunan jumlah maupun perubahan jenis leukosit, yaitu sel eosinofil, basofil dan limfosit.
Selanjutnya Tony Unandar (2012) menyatakan bahwa peningkatan derajat keparahan heat stress yang disebabkan oleh peningkatan aktivitas panting, pada tahap selanjutnya akan mengakibatkan respiratory alkalosis. Ujung-ujungnya akan terjadi ketidakseimbangan mikroflora di dalam usus. Dalam situasi seperti ini, proses penyerapan nutrisi akan terganggu. Akibatnya tentu saja akan semakin memperparah gangguan produktivitas ayam. Kasus-kasus penyakit infeksius di saluran pencernaan pun juga akan bermunculan.

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *