Kapan Waktu yang Tepat Pullet ke Kandang Produksi ?

DOKTERUNGGAS.COM -Pada saatnya tiba, pullet harus dipindahkan dari kandang peremajaan ke kandang produksi. Kandang peremajaan ada 3 tipe lantai :
1. Postal (Litter);
2. Panggung (Slat);
3. Sangkar (Cage).

Model kandang peremajaan :
1. Terbuka (open hosue);
2. Tertutup (close house).
Masing-masing tipe dan model kandang tsb, bisa menggunakan tempat minum dan tempat pakan manual dan atau otomatis. Tentu saja masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Tetapi pada saat ini saya tidak bermaksud membahas hal tersebut.

KAPAN ?
1. Transfer pullet ke kandang produksi, saat yang tepat adalah ketika panjang kakinya (shank) sudah mencapai 10 cm (foto nomor 2 dan 3);
2. Umurnya, bisa 12, 13 atau 14 minggu, tergantung masing-masing performance yang bisa dicapai oleh peternak. Tapi pencapaian panjang kaki 10 cm semakin cepat tandanya semakin baik kualitas pullet-nya;
3. Bila panjang kaki belum mencapai 10 cm, artinya pertumbuhan anatominya belum mencapai titik hampir maksimum. Bila dipaksakan naik ke kandang produksi, akibatnya ada resiko jangka panjangnya berupa banyak layer yang lumpuh (fatiq cage = lelah kandang);
4. Bila panjang kaki belum 10 cm, ada resiko pullet sulit untuk menjangkau air minum, terutama air minum dari puting (nipple). Bagi ayam, sedikit minum sedikit makan dan tidak minum tidak makan. Akhirnya mati;
5. Transfer pullet pada umur 12 atau 13 minggu, bisa dilakukan. Keuntungannya, masa adaptasi ayam sebelum produksi cukup lama.
6. Transfer pullet selambatnya pada umur 16 minggu supaya masih punya waktu adaptasi di kandang produksi sebelum bertelur.

( Baca juga : kandang Ayam yang bagus Buat ayam petelur seperti ini, Klik Di Sini )

BAGAIMANA ?
1. Seyogyanya pullet ditransfer pada umur 15 minggu dimana program vaksinasinya sudah komplit sampai vaksin ND+IB+EDS killed;
2. Pada umur 15 minggu sudah dipastikan panjang kaki pullet sudah mencapai 10 cm. Kalau umur 15 minggu belum mencapai 10 cm, itu problem serius;
3. Seyogyanya pullet ditransfer pada umur 15 minggu (105 hari), tidak lebih. Karena layer modern, awal produksinya cenderung maju, yaitu produksi rata-rata mingguan (Hen Week = HW) 5% bisa dicapai pada umur 18 – 19 minggu. Pada hal setelah ditransfer, perlu waktu adaptasi di kandang produksi 1 – 3 minggu;
4. Bila memungkinkan, transfernya pada sore sampai malam hari, Tujuannya untuk menghindari stres akibat panas;
5. Sebelum ditransfer, pastikan kondisi pullet sehat karena saat proses transfer, menyebabkan ayam stres relatif berat. Bila masih dalam kondisi sakit, mesti disembuhkan dulu;
6. Ada yang wajib hukumnya, sebelum ditransfer, H -4, pullet diobati anti endo (cacing) dan ekto parasit (kutu, gurem) dan dilanjut diobati antibiotika spektrum luas 3 hari, untuk membersihkan pernapasan dan pencernaannya. Tujuannya, transfer pullet tanpa transfer penyakit ke kandang produksi;
7. Saat mengisi pullet ke dalam keranjang plastik (box), jangan melebihi kapasitasnya. Misal, box kapasitas 20 kg, isi 15 ekor pullet yang bobotnya rata-rata 1,2 kg/ekor;
8. Box diisi pullet dulu semua, di tempat yang teduh, baru dinaikkan ke atas truck yang dinding sampingnya dibuka sebagian atau seluruhnya, terbuka;
9. Sesampai di tujuan, turunkan dulu semua box isi pullet di tempat yang teduh, baru pullet dimasukkan ke sangkar (cage). Prinsipnya, pullet jangan dibiarkan kepanasan di atas truck, baik saat mau berangkat mau pun saat tiba di tujuan;
10. Di kandang produksi hendaknya sudah disiapkan air minum ditambah multi vitamin plus elektrolit (anti stres), selama 5 hari;
11. Di kandang produksi hendaknya disiapkan pakan standar developer, bisa ditambah pakan broiler starter 20% untuk keperluan 1- 2 minggu. Tujuannya untuk segera memulihkan penurunan bobot badan selama proses transfer dan masa adaptasi;
12. Di kandang produksi, lampu perlu dinyalakan mulai pukul 18:00 – 21:00 waktu setempat, selama 3 hari. Tujuannya untuk mempercepat masa adaptasi terhadap lingkungan baru. Kemudian dikurangi secara bertahap 1 jam tiap hari dan akhirnya kembali tanpa nyala lampu tambahan;
13. Bila pullet berasal dari kandang dimana air minumnya tidak pakai puting (nipple), yaitu pakai gallon manual atau otomatis model “bel” (bell drinker), pindah ke kandang produksi yang air minumnya pakai talang (pipa PVC belah), tidak ada masalah dengan proses minumnya ayam;
14. Bila di kandang produksi air minumnya pakai puting (nipple), maka wajib untuk mengajari, memberitahu dan menunjukkan ke ayam di mana dia bisa minum. Caranya, puting (nipple) harus ditutul-tutul atau dipencet-pencet tiap jam supaya air minum keluar dari puting dan ayam segera tahu sumber air minum dan segera bisa minum;

KETERANGAN FOTO
Foto 1 : target panjang kaki (shank) pullet;
Foto 2 : alat ukur panjang kaki, khusus;
Foto 3 : alat ukur panjang kaki pakai jangka sorong;

panjang kaki pullet 1

gambar 1

2

gambar 2

3

gambar 3

By Bpk.Djarot

Salam !

www.DokterUnggas.com

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *