Kenapa Harga Ayam Hancur ?

Inilah Kesepakatan Industri dan Ditjen Peternakan Atasi Hancurnya Harga Broiler

harga ayam hancur

DOKTERUNGGAS.COM – Pertemuan antara Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian dengan pelaku industri breeding (pembibitan) unggas broiler pada Senin (14/9) di Gedung Kementan menghasilkan poin-poin kesepakatan untuk mengendalikan banjir suplai DOC (anak ayam umur sehari).

Kesepakatan ini merupakan tanggapan atas jeritan peternak broiler (ayam pedaging) yang dihantam hancurnya harga livebird (ayam hidup) yang telah mencapai Rp 5.000,- – Rp 6.000,- /kg di bawah biaya produks akibat over suplai.

Mencermati ikhtisar yang sampai ke meja redaksi TROBOS.COM, pada dasarnya inti kesepakatan itu hanya mengulang kembali  pola kesepakatan yang pernah disetujui bersama beberapa waktu lalu.

Jelas terbaca pada dokumen yang ditandatangani oleh perwakilan industri perunggasan antara lain dari Charoen Pokphand, Malindo, Japfa Comfeed,Wonokoyo dll itu menyepakati kewajiban memangkas populasi parent stock (PS) dengan mengafkir sebanyak 6 juta ekor.

Komposisi/mekanismenya dibagi 2 tahap, tahap pertama dipangkas sebanyak 2 juta ekor. Sisanya dipangkas pada tahap kedua. Pemangkasan populasi PS tahap pertama itu dikontrol dengan cross monitoring yang melibatkan unsur pemerintah sebagai bahan pertimbangan pemotongan berikutnya (tahap 2).

Sebanyak 13 perusahaan breeder (pembibitan unggas) setuju akan memotong/mengafkir populasi sesuai dengan prosentase yang telah disepakati. Adapun PT. Charoen Pokphand sebagai produsen bibit broiler terbesar sepakat akan memotong antara 44%-75% atau lebihkurang 59%. Angka pastinya masih menunggu keputusan manajemen yang dijanjikan segera akan dilaporkan dalam 1-2 hari ini.

Telur tetas atau hatching eggs (HE) final stock (FS) disepakati akan dipangkas sebesar  40%, dimulai tanggal 9-30 September 2015, dengan pengawasan yang dilakukan secara cross monitoring dan dievaluasi secara berkala oleh GPPU (Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas)

Menyadari kurang efektifnya pengaturan selama ini, disepakati pula kualitas pengawasan dalam pemotongan harus ditingkatkan dengan cara cross monitoring dengan melibatkan semua unsur pembibit dan pemerintah.

Tak kalah penting, semua perusahaan yang akan mengimpor bibit harus bergabung dengan GPPU, karena ke depan asosiasi ini akan dilibatkan dalam penerbitan rekomendasi ekspor/impor oleh kementerian terkait.

Pertemuan ini juga merekomendasikan afar GPPU segera mengadakan Musyawarah Nasional/Musyawarah Nasional Luar Biasa agar terbentuk pengurus yang bisa diterima oleh seluruh anggota.

Dokumen ditutup dengan agenda pertemuan serupa selanjutnya akan digelar untuk menyusun aturan pendukung yang akan mengatur rantai suplai dari hulu sampal hilir. Misalnya, di segmen hulu akan diintegrasikan dengan program SPR (Sentra Peternakan Rakyat)

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *