KISAH SUKSES PETERNAK DENGAN 1 JUTA EKOR AYAM KANDANG CLOSED HOUSE

DOKTERUNGGAS.COM – Peternakan ayam yang ada di Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur ini berbeda dengan peternakan ayam pada umumnya. Selain ditempatkan di sebuah kandang yang sejuk dan bersih, ribuan ayam di dalamnya setiap hari ‘dihibur’ dengan alunan musik degung Sunda. Menurut H Arum Sabil, sang pemilik peternakan, hewan tidak beda dengan manusia, butuh kenyamanan. Sehingga ketika bertelur, hasil telurnya pun akan lebih banyak.

Memasuki area peternakan ayam milik ayah enam anak dan satu cucu ini, memang sangat berbeda dengan masuk ke kandang ayam pada umumnya. Di dalam kandang selebar 4 meter dengan panjang kira-kira 50 meter itu, ternak ayamnya benar-benar dikondisikan senyaman mungkin. Ribuan ayam itu ditempatkan di kiri dan kanan kandang, sementara tengahnya berupa lorong memanjang sebagai lintasan para petugas dan gerobak untuk mengangkut obat-obatan dan memanen telur di pagi dan sore hari.

kandang closed house ayam petelur

Kandang Closed House Ayam Layer


Di dalam kandang jenis tertutup (close house) ini tak hanya rapi dan bersih, namun di dalam kandang yang sengaja dibuat dengan pencahayaan temaram itu sama sekali tak tercium bau kotoran ayam seperti kandang ayam pada umumnya. Tak hanya itu, di dalamnya ribuan ayam dimanjakan dengan suasana dan udara yang sejuk. Di dalam kandang juga menggunakan kandang baterai kawat, Ternyata kandang baterai kawat ini untuk meningkatkan produksi telur sehingga telur tidak mudah pecah ketika jatuh.

( Baca Juga: Kandang Ayam Baterai Kawat Murah Untuk Meningkatkan Produksi Ayam Petelur : KLIK DISINI )

Yang membedakan lagi dan mungkin satu-satunya yang ada di Indonesia, ayam-ayam itu tak hanya diberi makan dan minum berkualitas tapi juga diberi ‘hiburan’ berupa alunan musik degung khas Sunda lewat loudspeaker berukuran besar. Suara musik khas Parahyangan itu terdengar cukup keras sehingga mengalahkan suara berisik ayam di dalam kandang maupun suara-suara lain di luar kandang. Musik Sunda itu akan terus mengalun sejak pukul 06.00 hingga 18.00 setiap harinya. Menjelang malam musik dimatikan,baru besok paginya diputar lagi sampai sore hari, demikian seterusnya.

Petani dan peternak yang memiliki rumah megah di lahan pertanian seluas 30 hektar itu menguraikan, ia memiliki ide memberi ‘hiburan’ kepada ayam-ayam itu sudah sejak tahun 2008. Sebelumnya ia adalah peternak yang menggunakan tehnik tradisional seperti peternak pada umumnya.

Namun seiring waktu, ia menemukan kendala, ayam-ayam di kandangnya sangat peka terhadap suara keras. Ketika ada suara keras terdengar secara tiba-tiba, misalnya ada suara petir atau suara lain, akan berdampak cukup serius. Ribuan ayamnya akan mengalami stress. Padahal ketika ayam mengalami stress, akibatnya ayam tak mau bertelur. Mungkin kalau hanya satu-dua ayam yang stress, tidak menjadi masalah. Tapi kalau yang tidak bertelur jumlahnya ratusan ayam bahkan ribuan, pasti akan merepotkan juga. Tak hanya berdampak tidak bertelur saja, stress juga mengakibatkan ayam enggan makan dan minum.

Dari pengalaman itu, pria yang selalu mengenakan topi caping sebagai ciri khas penampilannya ini, lantas memutar otak. Kemudian menemukan solusi, yakni dengan cara memutarkan musik degung Sunda dengan volume cukup keras di sekitar kandang.

Dengan membuat perasaan ayam menjadi tenang, secara tak langsung kekebalan tubuh ayam semakin meningkat, sebab ayam bisa dengan lahap makan dan minum makanan yang disediakan.

H Arum Sabil, yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya ini menjelaskan, ia selalu berusaha bereksperimen terlebih dulu untuk menghasilkan ternak yang lebih baik. Sebagai orang yang berlatar belakang tinggal di desa, ia berusaha mencoba memodernisasikan sesuatu yang tradisional, dan sebaliknya mentradisionalkan sesuatu yang modern.

Sementara soal kandang yang sama sekali tak berbau itu caranya cukup sederhana. Salah satunya, selain lingkungan harus selalu dibersihkan, di dalam kandang itu sendiri tidak boleh ada genangan air yang bercampur dengan kotoran ayam. Sumber bau itu muncul kalau kotoran dalam keadaan basah, tapi kalau dibiarkan kering, maka tidak ada penguapan yang menimbulkan bau, Selain itu Beliau Juga Memberikan Obat Semprot penghilang bau amoniak yaitu GAVPROTECH

Untuk menghasilkan telur yang maksimal, ia mengelola peternakan sebaik mungkin dengan cara mengelompokkannya menjadi beberapa bagian, yang harus terkontrol dengan baik. Di antaranya melakukan manajemen kandang, manajemen udara atau suhu, manajemen pakan, manajemen air minum, serta ditambah lagi semua makanan atau minuman dilakukan seorganik mungkin. Kini dalam sehari, dari 30 ribu ekor lebih ayamnya mampu menghasilkan sekitar 3 ton telur. Dan dalam waktu dekat, Arum menargetkan mampu beternak 1 juta ekor ayam.

Salam Sukses !

www.DokterUnggas.com

About dokter unggas

CV.Gavin Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *