Persiapan Dunia Ternak Unggas Indonesia Mengahadapi MEA 2015

 

DOKTERUNGGAS.COM Siap tidak siap, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) harus diterima kehadirannya per tanggal 31 Desember 2015. Kawasan ini akan menjadi salah satu mesin pertumbuhan dunia dalam bentuk pasar tunggal. Tinggal menghitung bulan! 

Pembentukan pasar tunggal ini nantinya berupa aliran bebas barang, bebas jasa, bebas investasi, arus modal, dan arus bebas tenaga kerja terampil. Di sektor perunggasan, muncul kekhawatiran akan banyak produk unggas olahan maupun broiler hidup dari luar merebut pasar Indonesia dengan 242,3 juta penduduk atau 40 persen target pasar kawasan ASEAN. Sementara pasokan daging broiler lokal masih lebih dari cukup.

Tantangan berat justru sudah tiba, datangnya dari luar ASEAN. Perusahaan perunggasan terbesar di Brasil (BRF SA) telah menandatangani kontrak kerjasama pada 19 Desember 2014 dengan menggandeng perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk., dengan total investasi 2,5 triliun rupiah. Tujuan kerjasama tersebut adalah untuk merebut pasar Indonesia dan ASEAN.

Kendati kedua perusahaan tersebut menjalin kerjasama (joint venture) dengan komposisi saham 50-50 persen, tetapi bisa berdampak bagi peternak kecil. Brasil adalah salah satu produsen broiler terbesar di dunia. Bahkan harga pakan di Brasil jauh lebih murah lantaran negara asal Tari Samba ini juga adalah produsen jagung dan kedelai sehingga harga produksi ayam di sana lebih murah.

Kabar gembira datang dari Jepang yang akhirnya membuka kembali pintu impor daging ayam olahan dari Indonesia setelah satu dekade dihentikan terkait risiko flu burung. Dua perusahan pakan ternak Indonesia yaitu PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT. So Good Food Manufacturing, dan PT. Malindo Feedmill Tbk., dipastikan akan ekspor produk ayam olahan ke Jepang.

Kita patut bersyukur bahwa Indonesia mampu swasembada daging dan telur ayam ras. Lebih dari satu dekade sejak tahun 2003 hingga saat ini industri perunggasan di Indonesia berkembang pesat. Pada tahun 2003 produksi daging broiler sebanyak 771.112 ton. Pada tahun 2013 telah mencapai 2 miliar ton. Dari sisi konsumsi daging dan telur, pada tahun 2003 konsumsi daging broiler hanya 4,3 kg/kapita/tahun, di tahun 2013 mencapai 8 kg/kapita/tahun. Tahun 2003 konsumsi telur ayam ras sebanyak 62 butir telur/kapita/tahun dan tahun 2013 mencapai 100 butir/kapita/tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *