FEED INTAKE SEDIKIT TAPI CUKUP

Teori yang mengajarkan feed intake (F.I) layer harus “buuuaaanyak, 115 – 120 gram/ekor/hari atau bahkan lebih, menurut pendapat saya, itu sudah kuno. Kalau diterapkan, bisa menjerumuskan peternak layer usahanya menjadi in-efisien alias boros dimana F.C.R rata-ratanya bisa 2,35 atau bahkan lebih.

Ingat, harga pakan dari waktu ke waktu akan semakin mahal dan tidak akan pernah kembali menjadi murah. Sementara harga telur selalu terlambat mengikuti naiknya harga pakan karena keterbatasan daya beli masyarakat.

Teori F.I layer harus banyak, itu seperti teori IMF waktu membantu Indeonesia (P.Harto) saat mau mengatasi krisis 1997-1998. Dengan sikap congkaknya, seolah-olah suatu kebenaran. Yang terjadi justru sebaliknya, malah menjerumuskan Indonesia menjadi krisis multi dimensi. Akhirnya Presiden Soeharto dipaksa lengser oleh rakyat.

Atau, teori itu sudah seperti istri tua, sudah tidak menarik lagi, sudah tidak cantik lagi dan sudah tidak seksi lagi. Makannya harus diganti dengan teori baru, yaitu F.I layer sedikit, -/+ 105 gram/ekor/hari, tapi cukup.
Kalau dengan F.I 105 gram/ekor/hari sudah cukup, “ngapain” mesti F.I banyak-banyak, 115 – 120 gram/ekor/hari. Memangnya pelihara ayam petelur ini mau bisnis cari untung atau sekedar hobi?

Yang dimaksud dengan F.I sedikit bisa dibilang CUKUP, bila :
1. Bobot badan layer bisa masuk sesuai standar strain dan sesuai umurnya. Kalau toh kurang, maksimum 2%. Bobot badan ayam layer ini seperti lokomotif kereta yang menarik gerbong nomor 2 – 6 di bawah ini;
2. Ayam sehat dan tidak kanibal sehingga angka deplesinya maksimum 0,20% per minggu atau maksimum 12,20% selama 61 minggu produksi dari umur 20 – 80 minggu;
3. Keseragaman tinggi, >85%. Bisa diusahakan sejak pullet umur 13 – 15 minggu masuk ke kandang layer. Lakukan seleksi dan “grading”, setiap 2 minggu. Ayam yang di kelompok kecil, harus diperlakukan istimewa dari sisi pakan dan tata kelolanya. Seleksi dan gradnig terakhir pada umur 20 minggu dimana kondisi ayam sudah sesuai standar dari sisi bobot badan, keseragaman dan kesehatannya;
4. Karena keseragamannya tinggi, >85%, maka HD semua umur layer yang ada, bisa sesuai standar 82 – 84% atau bahkan lebih;
5. Bobot telur per butir semua umur layer diusahakan bisa sesuai standar, minimum 62,5 gram/butir. Ini bagian yang paling sulit;
6. Tentu saja FCR semua umur layer bisa rata-rata 2,05. Hasilnya supaya biaya pakan dan harga pokok produksi (HPP) bisa rendah dan peternak layer bisa untung.

Tidak ada yang tidak mungkin, tidak ada yang tidak bisa kalau kita berusaha dan belajar terus menerus serta jangan lupa berdoa terus dan bersedekah.

CARANYA :
1. Buat lah pakan dengan kualitas setara “PERTAMAX PLUS” dengan harga masih dalam batas wajar. Kalau toh lebih mahal antara Rp 100 – 150,-/kg dibanding pakan setara PREMIUM. Tujuannya supaya irit pemakaian pakan. Prinsipnya, isi pakan harus dalam keadaan seimbang semua unsur-unsurnya (baca artikel : “11 Jurus Keseimbangan Formulasi Pakan Unggas”);

2. Wajib hukumnya menggunakan OCTAN BOOSTER untuk pakan, yaitu probiotika yang khusus untuk unggas dimana probiotika tsb bisa meningkatkan daya cerna dan daya serap oleh saluran pencernaan ayam terhadap pakan. Kerja probiotikanya bisa menghasilkan enzim :
2.1. Amilolitik : yang bisa membantu memecah karbohidrat menjadi sederhana (seperti fungsi air liur);
2.2. Lipolitik : yang bisa membantu memecah lemak kasar menjadi lemak sederhana;
2.3. Proteolitik : yang bisa membantu memecah protein kasar menjadi protein sederhana;
2.4. Sesulolitik : yang bisa membantu memecah serat kasar menjadi karbohidrat sederhana;
2.5. Lignolitik : yang bisa membantu memecah serat sangat kasar dan keras (lignine) menjadi karbohidrat sederhana;
2.6. Asidofilus : menghasilkan asam sehingga membantu meng-asamkan saluran cerna sampai di usus besar berada pada pH 5,5 supaya kuman patogen tidak tumbuh.
(baca artikel “Pemanfaatan Probiotika Untuk Meningkatkan Performans Produksi Unggas”).

3. Pemberian air minum wajib hukumnya pakai nipple supaya pakan yang tercecer berkurang 2 – 3 gram/ekor/hari (lihat foto “Teknik Pemasangan Instalasi Air Minum Pakai Nipple”);

4. Pemberian pakan menggunakan alat distribusi anti tercecer, baik yang manual berupa corong pakan atau pun yang semi automatic feeder layer (lihat foto alat distribusi pakan anti tercecer manual dan otomatis);

5. Jatah pakan ditimbang berdasarkan kebutuhan per baris (bukan per kandang) supaya distribusinya lebih rata dan harus diratakan setiap 2 jam : 07:00, 09:00, 11:00, 16:00 waktu setempat;

6. Pemberian pakan yang tepat 1 (satu) kali per hari pada sore hari pukul 15:00 waktu setempat dimana jumlahnya harus cukup untuk makan ayam sampai besuk siang pada pukul 12:00 waktu setempat, pas habis. Kemudian dipuasakan selama 3 jam dari pukul 12:00 – 15:00 waktu setempat (baca artikel “Teknik Pemberian Pakan Pada Layer Di Daerah Tropis);

7. Penyinaran tambahan diberikan pada pukul 01:00 – 06:00 waktu setempat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *