Cara Beternak Ayam Broiler Sistem Modern

“Broiler Modern mempunyai potensi BW 2,1 kg dengan FCR 1,54 di umur 35 hari”

Potensi pertumbuhan itu terus meningkat dengan terus diadakannya perubahan genetika. Sayangnya pertumbuhan yang sangat tinggi tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan organ tubuh dan system kekebalan yang maksimal, akibatnya ayam lebih “Manja” atau rentan penyakit dan susah disembuhkan ketika terserang. Perbaikan dan Optimalisasi Manajemen Pemeliharaan menjadi wajib untuk memperoleh hasil produksi yang Maksimal.

Berikut manajemen pemeliharaan secara umum yang bisa dilakukan mulai dari BROODING(masa indukan/ pemanas) sampai panen:

 

  1. I.            PENERIMAAN AWAL DOC & PERIODE BROODING

 

  1. Kondisi Area Brooder dan Alas (Serbuk) harus hangat, dengan cara menyalakan pemanas lebih awal (2 jam) sebelum DOC datang.
  2. DOC dihitung total per box dan diseleksi sambil ditebar, jumlah total dicatat.
  3. DOC ditimbang (sample) agar tahu bobot rata-ratanya. Target minggu 1 tergantung bobot DOC.
  4. Pemberian glukosa (air gula, sorbitol, dextrose infuse, dll.) atau vitamin agar kondisi DOC cepat pulih. (DOC diperjalanan mengalami dehydrasi/ kekurangan cairan tubuh). Glukosa 2-3%. Misal pemberian gula 2%, berarti air 100 liter, gula 2kg. Atau misal pemberian dextrose, 1 bungkus 500ml, 100 liter air berarti 4 bungkus (2000ml = 2 liter).
  5. Pemberian pakan seawal mungkin. Pemakaian koran bila memungkinkan (cukup 24 jam).
  6. Tempat pakan box DOC 1 : 100 ekor, ditambah tiap pelebaran.
  7. Pemberian antibiotic spectrum luas dan vitamin selama 3 hari pertama.
  8. Tempat minum 1 : 100 ekor, ditambah tiap pelebaran.
  9. Brooder Harus Hangat (300-340C) dan cukup oksigen. Ayam tidak boleh kedinginan.
  10. Pencahayaan seterang mungkin pada saat brooding, untuk meningkatkan aktivitas, merangsang nafsu makan, sehingga pencapaian Feed Intake (konsumsi pakan) lebih mudah tercapai.
  11. Pemberian pakan di box DOC/ feeder chick sedikit demi sedikit sesering mungkin (4-6 x). Semakin besar ayam semakin diperbanyak agar tidak sering kosong.
  12. Penggunaan Litter (serbuk gergaji) selama minimal 14 hari.
  13. Pemakaian pemanas minimal 10-14 hari karena ayam baru bisa mengatur suhu tubuh setelah 14 hari.
  14. Pengaturan kepadatan ayam dengan cara pelebaran secara bertahap setiap 2 hari sekali dengan luasan yang telah ditentukan. Pelebaran sampai dengan 10 hari masih memakai litter (serbuk gergaji).
  15. Berikan Suplemen Unggas VITERPAN dari umur DOC

Catatan:

Fokus Brooding: Menyediakan kecukupan oksigen, suhu yang ideal (hangat), ruang yang cukup, serta akses terhadap tempat pakan & minum yang mudah.

Target: Pencapaian Konsumsi Pakan sebanyak mungkin untuk memaksimalkan Pembentukan organ dalam (pencernaan-pernafasan), Perbanyakan sel, Pembentukan rangka tubuh, Pembentukan system kekebalan ayam.

Kesalahan Umum: Penanganan awal tidak maksimal, Suhu tidak ideal (kedinginan), Pencahayaan kurang, Jumlah tempat pakan & minum kurang, pelebaran terlambat, litter jelek (menggumpal, bau).

  1. II.         PERIODE STARTER GROWER
  2. Perhatikan kondisi Litter (serbuk gergaji) pada saat brooding. Litter basah, lembab, menggumpal akan menyebabkan coldshock (stress akibat dingin) yang berakibat ayam mencret, bulu basah kusut, nafsu makan rendah dan pertumbuhan terhambat.
  3. Tempat pakan semakin banyak semakin baik, disesuaikan dengan ruang brooder. Untuk 4 hari pertama menggunakan full box DOC/ feeder chick dengan perbandingan 1 : 100 ekor. Setelah itu ditambah dengan tempat pakan kuning (tanpa tabung). Box DOC harus terjaga kebersihannya (kering). Umur 9 hari, tempat pakan sudah bisa memakai tabung. Umur 10 hari box DOC dibuang.
  4. Tempat minum disesuaikan, jangan terlalu sedikit. Awal datang DOC 1 : 100 ekor. Ditambah tiap ada pelebaran. Setelah full kandang, seluruh TM terpakai (maks. 40 ekor/TM)
  5. Treatment air minum (wajib) untuk sterilisasi air minum, menggunakan tablet chlorine umur 8 hari sampai panen, istirahat umur 12-14 hari (vaksin ke-2/ gumboro) dan umur 19-21 hari (vaksin ke-3/ ND LaSota).
  6. Pelebaran usahakan tiap 2 hari mulai umur 4 hari, terlambat pelebaran berakibat ayam tidak seragam/ banyak slow growth (lambat tumbuh), timbul penyakit pernafasan, target konsumsi pakan tidak tercapai, litter/serbuk cepat menggumpal. Pelebaran diikuti dengan pengaturan letak pemanas dan penambahan Tempat Pakan-Tempat Minum.
  7. Pelebaran full kandang 14-16 hari. Jika cuaca kurang mendukung pemanas bisa diperpanjang.
  8. Pemberian pakan sebaiknya 2-3 kali sehari (jangan di-full). Umur lebih dari 21 hari, setiap 3 hari sekali pakan dibiarkan SAMPAI HABIS/ BERSIH (siang hari) untuk memutus siklus jamur dan memastikan zat tambahan dalam pakan termakan semua (vitamin, premix, coccidiostat).
  9. MENGGIRING ayam tiap 2-3 jam, untuk meningkatkan/ memacu feed intake dan mencegah ayam terlalu sering mengumpul dipinggir. Dilakukan secara pelan-pelan, mengelilingi kandang sambil meratakan pakan.
  10. Litter (serbuk gergaji) dijaga selalu kering dan baik, jika menggumpal harus di balik atau ditebar litter baru. Litter dibongkar umur 13-15 hari untuk mencegah penyakit pernafasan dan memperbanyak kadar oksigen dikandang.  Pemasangan Tirai dilakukan untuk melindungi ayam dari cuaca ekstrim (panas-hujan-dingin) serta menjaga suhu dalam kandang tetap sesuai dengan kebutuhan.

11.  Manajemen buka-tutup Tirai dilakukan untuk pengaturan sirkulasi udara (memberikan kecukupan oksigen dan membuang gas racun). Tirai bisa dibuka mulai umur 5-7 hari (lihat cuaca) dan ditutup pada malam hari. Tirai tidak lagi dipakai umur > 23 hari.

12.  Ayam sangat rentan terhadap air hujan, tirai ditutup saat hujan (sesuai kebutuhan tiap-tiap umur) untuk menghindari tampias hujan & angin hujan. Sebaliknya tirai dibuka ketika cuaca cerah.

Catatan:

Fokus Starter-Grower: Manajemen pemberian pakan & air minum, pelebaran, treatment air, manajemen tirai & litter.

Target: Pencapaian Feed Intake dan Bobot Badan, Perbanyakan dan perkembangan sel, organ tubuh, rangka tubuh & system kekebalan, Menjaga status kesehatan ayam.

Kesalahan Umum: Pelebaran terlambat, ketakutan buka-tutup tirai, litter jalek-lembab-menggumpal-ammonia tinggi, air tanpa treatment, tempat pakan/minum kurang.

PELEBARAN KANDANG

Pelebaran dilakukan tiap 2 hari mulai umur 4 hari dengan target luasan area sbb:

Panjang area brooder = Populasi : Kepadatan : Lebar Kandang

Umur       Target Kepadatan       Contoh untuk pop 2000 ekor (LK=4m)

0 hari                60-70 e/m2                 2000 : 60 : 4                  4m x 9m

4                     46 e/m2                    2000 : 46 : 4                  4m x 11m

6                     35 e/m2                    2000 : 35 : 4                  4m x 15m

8                     25 e/m2                    2000 : 25 : 4                  4m x 20m

10                    20 e/m2                    2000 : 20 : 4                  4m x 25m

12                    15 e/m2                    2000 : 15 : 4                  4m x 34m

15                    10 e/m2                    2000 : 10 : 4                  4m x 50m

Keterangan;

Toleransi pelebaran 1-2m melihat kondisi kandang dan serbuk, tetapi jangan kurang dari target

  1. III.           PERIODE FINISHER

 

Hal-hal yang harus dilakukan pada periode ini antara lain:

  1. Menjaga status kesehatan ayam (program pencegahan penyakit)
  2. Treatment air minum (Chlorinasi)
  3. Pemberian pakan 2x sehari (pagi-sore)
  4. Penjarangan apabila kepadatan kandang terlalu tinggi
  5. Pemberian vitamin/ suplemen penambah nafsu makan (ex: curcuma/ kunir).
  6. Mengurangi kadar ammonia di kandang dengan cara pengerukan kotoran secara berkala.
  7. Bila perlu lakukan penyemprotan obat anti lalat.

 

 

PENYEBARAN AYAM

Pada periode brooding, hal-hal yang harus dilakukan antara lain adalah pengamatan suhu brooder, dilakukan dengan cara pengamatan penyebaran ayam(seperti gambar dibawah)

KEPANASAN

YANG TERLIHAT

  • Stress, panting, ribut dan kepala berusaha dijulurkan ke luar.
  • Mencari tempat yang lebih dingin terutama dipinggiran dinding.
  • Konsumsi pakan menurun sehingga pertumbuhan terlambat dan keseragaman tidak baik.
  • Terlihat adanya perubahan warna menjadi merah kehitaman pada otot dada, pial, jengger dan paha.
  • Sering terjadi kematian tinggi akibat stress panas.
  • Kuning telur tidak terserap karena mongering.
  • Jika kondisi berat akan terjadi kegagalan fungsi jantung (Flip Overs).

YANG TERJADI

  • Adanya upaya tubuh untuk membuang panas dengan cara meningkatkan sirkulasi darah ke daerah paha, sayap, pial dan jengger sehingga panas keluar dari sana secara evaporasi. Dan pada saat yg bersamaan terjadi panting untuk mengeluarkan panas tubuh melalui pernafasan. Dan komsumsi pakan akan menurun karena akan menambah panas melalui mekanisme metabolisme.
  • Mobilisasi air yang berlebihan dari tubuh sebagai upaya untuk mendinginkan suhu tubuh.
  • Jantung bekerja terlalu berat.

KEDINGINAN

YANG TERLIHAT

  • Pada umur 1 hari ditandai oleh tingkat kematian yg tinggi, stress, dehydrasi, pertumbuhan terlambat, keseragaman jelek, dan adanya ascites.
  • Ayam bergerambol di bawah pemanas, di pinggiran penyekat atau pada tempat pakan.
  • Isi saluran Cerna encer dan bergas juga terjadi wet dropping (MENCRET).
  • Pertumbuhan bulu tidak sempurna atau terputus.
  • Kuning telur tidak terserap sempurna.

YANG TERJADI

  • Ayam akan meningkatkan suhu tubuhnya, hal tersebut mudah dilakukan ayam dengan cara mengkomsumsi pakan secara terus menerus sehingga enegi pakan tersebut dirubah untuk meningkatkan suhu tubuh. Energi pakan tersebut lebih banyak dipakai untuk maintanance dibanding untuk pertumbuhan yang pada akhirnya akan merusak performance.
  • Penyerapan protein yang merupakan komponen terbesar dalam tubuh mengalami kerusakan karena ayam stress.
  • Akibat kontraksi saluran kuning telur yang disebabkan oleh keadaan dingin.

Ukuran keberhasilan bisnis ayam dilihat dari efisiensi pakan yang dilihat dari KONVERSI PAKAN (FCR), dengan cara membandingkan jumlah pakan yang di pakai dengan tonase daging yang dihasilkan.

  • Semakin kecil FCR semakin efisien; semakin besar FCR semakin tidak efisien
  • Semakin besar FCR biaya produksi semakin besar
  • Dihitung dengan: Total Pakan dibagi Total Daging
  • Misalkan:

Pakan sama daging berbeda,

Ayam 1000 ekor, habis pakan 64 sak (3200kg) menghasilkan daging sebanyak 1900kg,

berarti FCR nya = 3200kg/1900kg = 1.68

Ayam 1000 ekor, habis pakan 64 sak (3200kg) menghasilkan daging sebanyak 1800kg,

berarti FCR nya = 3200kg/1800kg = 1.77

FCR 1.68 lebih efisien dibandingkan 1.77

Pakan berbeda daging sama,

Ayam 1000 ekor, habis pakan 60 sak (3000kg) menghasilkan daging sebanyak 1800kg,

berarti FCR nya = 3000kg/1800kg = 1.66

Ayam 1000 ekor, habis pakan 66 sak (3300kg) menghasilkan daging sebanyak 1800kg,

berarti FCR nya = 3300kg/1800kg = 1.83

 

FCR 1.66 lebih efisien dibandingkan 1.83

Jika harga pakan Rp.6000, selisih FCR 0.01 poin sama saja dengan selisih uang Rp.60

kondisi DOC 1 - 14 hari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *