Dosen ini Temukan Pakan Unggas dari Daun Untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Broiler dan Ayam Petelur

Pakan Unggas Berbahan daun ini bisa di gunakan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas unggas, terutama ayam pedaging, ayam petelur, itik petelur dan burung puyuh ” Ujar Dosen tersebut

( Baca juga : Cara Meningkatkan bobot Ayam broiler Rekomendasi Dokter Hewan)

MATERI DAN METODE (CARA KERJA)

Penelitian ini  menggunakan ayam broiler strain Arbor Acres. Perlakuan dimulai pada umur 21 hari berdasarkan hasil penelitian sebelumnya (Santoso, 2001a). Pada umur 21 hari, 105 ekor broiler betina – setiap perlakuan terdiri dari 3 petak kandang dan masing-masing kandang bersisi 5 ekor broiler — dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok perlakuan sebagai berikut: 1) control (broiler yang diberi pakan tanpa ekstrak daun katuk; 2) broiler yang diberi pakan yang mengandung ekstrak air panas daun katuk sebanyak 4,5 g/kg; 3) broiler yang diberi pakan yang mengandung ekstrak air panas daun katuk sebanyak 9 g/kg; 4) broiler yang diberi pakan yang mengandung ekstrak 95% etanol daun katuk sebanyak 0,9 g/kg; 5) broiler yang diberi pakan yang mengandung ekstrak 95% etanol daun katuk sebanyak 1,8 g/kg; 6) broiler yang diberi pakan yang mengandung ekstrak 70% etanol daun katuk sebanyak 0,9 g/kg; dan 7) broiler yang diberi pakan yang mengandung ekstrak 70% etanol daun katuk sebanyak 1,8 g/kg.

Metode ekstraksi

1)      Air panas

Daun katuk segar dikeringanginkan dan digiling halus. Tepung daun katuk kemudian direbus pada air pada suhu 90oC selama 20 menit. Filtrat yang diperoleh kemudian dikeringkan pada suhu 50oC selama 36 jam.

2)      Etanol 95%

Daun katuk segar dikering anginkan dan digiling. Tepung daun katuk kemudian diekstraksi dengan etanol 95% sebagai pelarut.

3)      Etanol 70%

Sama dengan metode 2 hanya bedanya menggunakan etanol 70% sebagai pelarut.

Pakan basal penelitian mengandung protein 20% dan ME 3200 kkal/kg. Variabel yang diukur adalah pertambahan berat badan, konsumsi pakan dan konversi pakan. Broiler dipelihara dari umur 21 – 42 hari. Pada akhir penelitian, 4 ekor broiler untuk setiap perlakuan dipilih, ditimbang dan disembelih, dan kemudian jantung, usus halus, limfa, pancreas, sekum, hati, empedu, gizzard dipisahkan dan ditimbang. Data yang diperoleh dianalisis varians dan jika berbeda nyata diuji lanjut dengan DMRT (Shinjo, 1990).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun katuk berpengaruh secara nyata (P<0,05) meningkatkan berat badan dan pertambahan berat badan pada ayam broiler umur 28, 35 dan 42 hari. Suplementasi ekstrak daun katuk berpengaruh secara nyata (P<0,05) meningkatkan konsumsi pakan pada ayam broiler umur 42 hari, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konversi pakan.  Dapat disimpulkan bahwa suplementasi ekstrak daun katuk meningkatkan konsumsi pakan dan pertambahan berat badan tanpa menurunkan konversi pakan (Tabel 1).

Tabel 2 memperlihatkan pengaruh supplementasi ekstrak daun katuk terhadap berat organ dalam relative. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supplementasi ekstrak daun katuk berpengaruh secara nyata terhadap berat limfa (P<0,01) dan hati (P<0,05). Supplementasi ekstrak berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat jantung, usus halus, gizzard, pankreas dan sekum.

Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian Santoso et al. (2001b) dan Santoso et al.(2005). Santoso et al. (2001b) menemukan bahwa suplementasi ekstrak daun katuk sebanyak 4,5 g/l air minum cenderung meningkatkan berat badan dan pertambahan berat badan.