Bagaimana Agar Produksi Telur Maksimal ?

Dokter, Bagaimana caranya agar ayam dapat bertelur secara maksimal selain dari faktor ransum ?

 

Jawab :

Pencapaian produksi telur yang maksimal secara umum dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu genetik, ransum dan manajemen, sehingga selain faktor ransum, faktor genetik dan manajemen juga ikut menentukan produksi telur maksimal. Faktor genetik ditentukan oleh jenis strain ayam yang dipelihara, sedangkan manajemen meliputi keseluruhan sistem pemeliharan mulai dari awal hingga ayam berproduksi.

Agar produksi ayam maksimal diawali dari tercapainya target ayam pullet (ayam dara/ siap berproduksi) yaitu berat badan (BB) sesuai standar (± 1385 g/ekor pada umur 16 minggu) dan keseragaman ayam dilihat dari BB maupun kematangan seksual mencapai > 80%). Agar target pullet tercapai, perhatikan hal-hal berikut ini :

  • Masa pemeliharaan periode starter harus benar-benar optimal karena sangat menentukan periode pemeliharaan berikutnya, seperti kebutuhan pemanas

  • Kualitas dan kuantitas ransum yang diberikan ke ayam harus sesuai dengan kebutuhan ayam, terutama kandungan energi metabolisme dan protein untuk setiap periodenya

  • Jaga kondisi farm agar nyaman untuk pemeliharaan ayam, seperti cukup tersedia ventilasi udara agar sirkulasi udara lancar dan O2 tersedia dalam jumlah yang cukup sehingga kandang tidak terlalu panas. Hindari juga hal-hal yang akan menyebabkan ayam stres

  • Lakukan program kesehatan seperti vaksinasi dan pemberian antibiotik untuk memberikan kekebalan terhadap tubuh ayam dan mencegah adanya infeksi penyakit

  • Lakukan kontrol berat badan (BB) secara rutin. Saat masa grower timbang BB ayam seminggu sekali. Hal ini untuk memastikan ayam tidak terlalu kurus atau gemuk karena akan berpengaruh terhadap produksi telur. Segera lakukan treatment pada ayam dengan BB kurang atau melebihi standar. Sebagai patokan umum, BB dikatakan sesuai jika ±10% dari standar BB dari breeder. Jika ditemukan ayam dengan BB dibawah standar > 15% maka hendaknya ayam tersebut di culling karena saat produksi nanti sulit mencapai optimal. Sedangkan ayam dengan BB dibawah standar sebesar 10-15% berikan treatment untuk menaikkan BB secara bertahap sehingga mencapai BB standar. Biasanya ayam dengan BB kurang dari standar ini akan menyebabkan produksi telur mundur. Misalnya ayam memiliki BB dibawah standar sebesar 10-15% biasanya akan mengalami kemunduran produksi telur selama 4-5 minggu. Sama halnya pada ayam dengan BB melebihi standar, hendaknya segera dilakukan treatment untuk menurunkan BB secara bertahap (pelan- pelan) jangan drastis. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengurangi jatah makannya sebesar 2-5 g/ekor/hari sampai diperoleh BB yang ideal

  • Perhatikan juga program pencahayaan, pada masa grower tidak boleh menambah pencahayaan karena dapat menimbulkan dewasa kelamin dini akibatnya ayam akan bertelur lebih awal tapi tidak bisa mencapai puncak produksi serta kualitas telurnya juga jelek (ukuran telur kecil-kecil)

 

Setelah pullet siap berproduksi, selanjutnya yang perlu diperhatikan pada masa layer ialah :

•   Manajemen ransum dan air minum

  • Berikan nutrisi ransum ayam sesuai periode produksi baik secara kualitas maupun kuantitasnya

  • Lakukan pergantian kualitas ransum dari ransum periode grower ke layer secara bertahap agar ayam dapat beradaptasi dengan kualitas ransum yang baru. Sebelum dan sesudah pergantian ransum berikan multivitamin seperti VITERPAN

  • Pastikan feed intake (asupan ransum) tercapai pada saat awal sampai puncak produksi

  • Pemberian ransum jangan sampai terlambat karena akan berpengaruh terhadap produksi telur

  • Perhatikan juga kecukupan kalsium (Ca), fosfor (P), vitamin C dan D karena sangat berpengaruh terhadap kualitas telur

  • Air minum harus diberikan secara adlibitum (terus menerus). Perhatikan juga kualitas air minum baik fisik, kimia maupun kandungan mikroorganismenya

  • Berikan multivitamin tambahan seperti PROMIX untuk menjaga stamina tubuh ayam tetap prima sehingga produksi telur menjadi optimal

•    Manajemen pencahayaan

  • Penambahan cahaya segera setelah ada ayam yang bertelur (2-5%), dari semula 12 jam (periode grower) kemudian ditambah 4 jam secara bertahap, sehingga saat puncak produksi pencahayaan telah mencapai 16 jam

  • Gunakan lampu dengan warna merah orange

  • Intensitas cahaya yang diberikan 20-40 lux

  • Sebaran lampu harus merata agar sebaran cahaya merata

•    Manajemen pemeliharaan ternak

     Ayam harus mendapat kondisi yang nyaman, meliputi :

  • Pindah kandang

> Dilakukan pada umur 12-13 minggu atau maksimal 2 minggu sebelum produksi (bertelur), atau ada beberapa peternak yang melakukan pindah kandang sejak umur 6-7 minggu (sekaligus grading total/ pemilahan ayam sesuai BB, hal ini untuk mendapatkan ayam yang seragam)

> Pindah kandang sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari, untuk meminimalkan ayam stres

> Berikan air minum dulu baru kemudian ransum

> Berikan pencahayaan selama 22-24 jam pada hari pertama


  • Sirkulasi udara

> Perhatikan ventilasi udara baik aliran maupun kecepatan angin, kecukupan O2 akan berpengaruh terhadap produksi dan kualitas telur ayam

•    Manajemen kesehatan ternak

  • Vaksinasi akhir sebelum bertelur maksimal umur 14-16 minggu. Sebaiknya tidak melakukan vaksinasi saat masa kritis (masa awal produksi hingga puncak produksi), terutama jika BB tidak tercapai. Jika BB sesuai dan tantangan penyakit tinggi, maka bisa dilakukan vaksinasi (via air minum)

  • Lakukan monitoring titer antibodi terhadap ND, AI, EDS dan IB secara rutin minimal 1 bulan sekali untuk melihat protektivitas titer antibodi. Monitoring titer ini juga akan menentukan jadwal vaksinasi ulang (revaksinasi) ND, AI dan IB

  • Lakukan sanitasi dan desinfeksi kandang secara rutin menggunakan PROTEXOL

Salam !

www.DokterUnggas.com

Follow twitter kami : @InfoPeternakan

 

Jika Anda akan mengutip artikel ini, harap mencantumkan artikel bersumber dari Dokter Unggas Online (http://DokterUnggas.com).

2 Comments

  1. Waktu pencahayaannya sebaiknya jam berapa y?

  2. Waktu pencahayaannya sebaiknya jam berapa y?

Leave a Reply to ardiyanto Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *